Wall Street Rebound, Didorong Kenaikan Saham Teknologi

9 Juli 2020 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melihat pergerakan saham dari layar monitor di Wall Street di New York City. Foto: Eisele / AFP
ADVERTISEMENT
Wall Street capai rekor penutupan tertinggi, pada perdagangan Rabu (8/7). Kenaikan ini didukung oleh pergerakan saham teknologi yang menjadi tanda awal rebound ekonomi. Hal ini berhasil mengimbangi kekhawatiran pasar tentang penguncian lebih lanjut akibat lonjakan kasus virus corona di seluruh Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Kamis (9/7), Dow Jones Industrial Average .JJI naik 177,1 poin, atau 0,68 persen menjadi 26.067,28. Sedangkan S&P 500 .SPX naik 24,62 poin, atau 0,78 persen menjadi 3.169,94 dan Nasdaq Composite .IXIC menambahkan 148,61 poin, atau 1,45 persen menjadi 10.492,50.
Saham Apple Inc (AAPL.O) dan Microsoft Corp (MSFT.O) memberikan dorongan terbesar bagi Dow dan S&P 500. Kedua saham tersebut membuat indeks teknologi S&P 500 .SPLRCT ditutup naik 1,6 persen. Sementara itu Nasdaq melampaui dua indeks utama lainnya, ditutup 1,4 persen lebih tinggi, dipimpin oleh saham Amazon.com (AMZN.O). Ini merupakan rekor penutupan tertinggi dalam bulan ini.
Jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat telah dikonfirmasi melampaui 3 juta kasus. Artinya virus tersebut telah menginfeksi hampir satu dari setiap 100 orang Amerika. California, Hawaii, Idaho, Missouri, Montana, Oklahoma dan Texas memecahkan rekor tertinggi harian.
ADVERTISEMENT
“Pasar terus mengabaikan konsekuensi potensial dari lonjakan kasus baru," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.
“Ini overbought. Meskipun saya tidak berharap pasar ini akan runtuh, tapi menurut saya, investor justru terlalu ambil risiko saat ini,” katanya.
Pengendara sepeda mengenakan masker beraktivitas di kawasan Prospect Park, Brooklyn, AS, Senin (20/4). Foto: REUTERS / Lucas Jackson
Di sisi lain, sentimen positif datang dari Presiden Bank Sentral Federal Reserve St. Louis James Bullard yang mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa pengangguran di AS kemungkinan akan menurun hingga di bawah 8 persen bahkan mungkin di bawah 7 persen pada akhir tahun.
Meski demikian, penghasilan triwulanan untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan akan turun hampir 44 persen secara year on year. Jika terbukti, ini merupakan penurunan paling tajam sejak krisis keuangan 2008, menurut data IBES dari Refinitiv.
ADVERTISEMENT
Saham Biogen Inc (BIIB.O) melonjak 4,4 persen setelah perusahaan mengumumkan mengajukan aplikasi pemasaran untuk terapi penyakit eksperimental Alzheimer.
Saham Allstate Corp (ALL.N) turun 4,8 persen karena perusahaan asuransi AS tersebut mengatakan akan mengakuisisi National General Holdings Corp (NGHC.O) senilai USD 4 miliar, untuk meningkatkan bisnis asuransi mobilnya. Sementara saham National General melonjak 65,8 persen.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,40 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,4 miliar saham.