Wamen BUMN Mau Perkuat Keuangan WIKA yang Rugi Rp 7,12 Triliun di 2023

5 April 2024 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menanggapi kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA yang membukukan rugi bersih senilai Rp 7,12 triliun pada 2023. Nilai tersebut naik 11.860 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 59,59 miliar.
ADVERTISEMENT
Melonjaknya rugi tersebut disebabkan beban keuangan naik menjadi Rp 3,2 triliun dan beban lain-lain mencapai Rp 5,4 triliun. Naiknya beban lain-lain disebabkan kerugian penurunan nilai mencapai Rp 3,26 triliun.
Kartika atau akrab disapa Tiko mengungkapkan pihaknya sedang melakukan penguatan keuangan WIKA dengan restrukturisasi. Namun, ia tidak merincikan langkah yang diambil tersebut.
"WIKA sedang kita perkuat keuangannya, restrukturisasi, karena kan memang kemarin ada beberapa kerugian dan kita lagi amankan ya," kata Kartika dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4).
Rencana manajemen WIKA dalam mengatasi kerugian juga melakukan restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, assets recycling, perbaikan portofolio orderbook, penurunan operating expenses dan penurunan saldo supply chain financing (SCF), dan penguatan struktur permodalan.
ADVERTISEMENT
“Manajemen grup berkeyakinan bahwa rencana yang disusun dan langkah-langkah yang dilaksanakan tersebut di atas dapat berjalan secara efektif,” kata manajemen dalam laporan keuangan, dikutip Kamis (4/4).
WIKA membukukan pendapatan senilai Rp 22,53 triliun atau naik 4,9 persen dibandingkan tahun 2022 senilai Rp 21,48 triliun. Segmen infrastruktur dan gedung menyumbang pendapatan terbesar senilai Rp 11,85 triliun.
Lini bisnis WIKA lainnya yaitu industri senilai Rp 5,01 triliun, energi dan industrial plant senilai Rp 4,1 triliun, hotel senilai Rp 869,19 miliar, realty dan properti senilai Rp 600,4 miliar dan investasi senilai Rp 83,86 miliar.
WIKA masih mempertahankan kelangsungan hidupnya bergantung pada dukungan keuangan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemegang saham grup.
Adapun total aset yang dimiliki WIKA mencapai Rp 65,98 triliun. Jumlah liabilitas mencapai Rp 56,4 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 38,43 triliun dan jangka panjang senilai Rp 17,97 triliun.
ADVERTISEMENT