news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wamenkeu Optimistis Omnibus Law Perpajakan Untungkan Dunia Usaha

3 Februari 2020 22:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.
 Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemudahan berusaha menjadi salah satu kunci penggerak ekonomi. Untuk itulah pemerintahan Presiden Joko Widodo gencar memangkas peraturan yang berbelit-belit.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengakui bahwa permasalahan mendasar yang dialami Indonesia adalah jumlah peraturan yang terlalu banyak.
Hal ini pun menghambat dunia usaha. Menurut Suahasil, jika Indonesia ingin membuat tata kelola yang berbeda maka pemerintah harus menata ulang beberapa peraturan yang menjadi hambatan. Langkah konkrit yang dilakukan pemerintah yaitu dengan merumuskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law.
"Kita merumuskan beberapa Omnibus Law. Sekarang ada dua omnibus kita desain. Ini langkah yang cukup bold kalau disetujui parlemen," ungkap Suahasil di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (3/2).
Suahasil mengakui bahwa perpajakan Indonesia tidak berada pada kondisi level of playing field, atau tiap pelaku usaha memiliki peluang yang sama untuk sukses. Bahkan, menurutnya ada gap antara subyek pajak luar negeri dan dalam negeri.
com-Ilustrasi level of playing field. Foto: Shutterstock
Dengan adanya Omnibus Law, Suahasil menyebut aturan itu nantinya akan merespons hambatan yang selama ini terjadi. Bahkan secara khusus, aturan ini juga bakal merespon permintaan soal penurunan tarif PPh Badan dari 25 persen ke 20 persen.
ADVERTISEMENT
"Cukup bold karena 25 persen itu, sesuai dengan negara sekitar Thailand, Filipina. Itu masih compare. Kita siap menurunkan PPh badan supaya dunia usaha yang bekerja," ujarnya.
Menurutnya, Omnibus Law merupakan cara pemerintah untuk memperbaiki fundamental dunia usaha di Indonesia, sekaligus menjadi simbol tatanan baru.
"Saya ingin menyampaikan mohon dukungannya. Kalau kita serahkan ke DPR tolong terus diikuti. Ngasih komen di Instagram aja itu udah mendukung. Di Facebook juga. Apalagi kalau taruh duit di Pak Pahala itu mendukung banget," tandasnya.