Wamenkeu Proyeksi AS hingga Eropa Naikkan Lagi Suku Bunga Acuan di 2024

31 Agustus 2023 14:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11).  Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memberikan sambutan dalam acara Indonesia Banking Expo 2019 di Jakarta, Rabu (6/11). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memproyeksi Amerika Serikat (AS), Inggris, hingga Eropa bakal menaikkan suku bunga hingga tahun 2024. Hal ini guna menjangkar tingkat inflasi global yang masih memanas.
ADVERTISEMENT
“Kita lihat bahwa Amerika menjadi sangat tinggi peningkatannya dalam 2022 itu suku bunga yang masih di sekitar 0 sampai 0,25 persen. Sekarang di 5,5 persen dan masih ada kemungkinan meningkat,” kata Suahasil dalam Rapat Komisi XI DPR RI, Kamis (31/8).
Eropa juga mengalami hal yang sama. Suku bunga negara Eropa mengalami peningkatan 425 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen pada Juli 2023. Dia memproyeksi European Central Bak (ECB) masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps di 2023.
Selain itu, suku bunga Inggris diproyeksi tembus 6 persen di akhir 2023. Suahasil menjelaskan, pemerintah juga akan mengantisipasi tren kenaikan suku bunga global di tahun depan.
“Dengan suku bunga yang meningkat di berbagai belahan dunia maka tentu modal di tingkat dunia juga bergerak dengan sangat cepat dan menimbulkan ketidakpastian dan harus kita antisipasi untuk melihat kebutuhan capital Indonesia seperti apa ke depannya,” terang dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, pemerintah akhirnya menyetujui asumsi makro 2024. Angka yang tercantum dalam asumsi makro 2024 memperhatikan kondisi geopolitik dan ekonomi global yang masih dibayangi ketidakpastian.
Pertumbuhan ekonomi 2024 ditargetkan berada di level 5,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Kemudian inflasi akan berada di level 2,8% yoy.
Asumsi nilai tukar rupiah Rp 15 ribu per dolar AS. Suku bunga surat utang negara (SUN) 10 tahun dipatok 6,7 persen.