Wamenkeu: Untuk Keluar dari Middle Income Trap, Ekonomi RI Harus Tumbuh 6 Persen

21 April 2022 14:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenteri Keuangan sekaligus Wakil Komut PLN  Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenteri Keuangan sekaligus Wakil Komut PLN Suahasil Nazara. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini di kisaran 5,1 persen hingga 5,2 persen. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan setidaknya pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menyentuh 6 persen untuk dapat keluar dari jebakan negara kelas menengah atau middle income trap.
ADVERTISEMENT
“Idealnya (pertumbuhan ekonomi) di atas 6 persen, inilah cara kita keluar dari jebakan pendapatan di tingkat menengah atau midle income trap,” kata Suahasil pada Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).
Meski begitu, Suahasil menyatakan pertumbuhan ekonomi saat ini belum bisa optimal. Kondisi itu disebabkan situasi pandemi COVID-19 hingga konflik Rusia-Ukraina yang menahan pertumbuhan ekonomi global.
Dengan situasi tersebut, jika tanpa ada upaya optimalisasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2026 tak akan mampu menembus 6 persen. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 hanya 5,3 persen, dan 2024 menjadi 5,4 persen, dan tahun 2025 hingga 2026 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 5,5 persen.

Pengembangan Industri Baterai Jadi Andalan

Agar dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 6 persen, beberapa skenario yang Suhasil jabarkan adalah melalui peningkatan investasi di sektor produktivitas, terutama hilirisasi sumber daya alam. Selain itu juga pengembangan industri baterai dan ekonomi digital.
Hyundai mulai pembangunan pabrik sel baterai mobil listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9). Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Melalui skenario tersebut pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa didorong. Diperkirakan pada 2023 mencapai 5,9 persen, pada 2024 mencapai 6,3 persen, pada 2025 hingga 2026 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,5 persen.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan sektor produktivitas Indonesia selama 10 tahun terakhir terus menurun.
Kondisi itulah yang menurutnya membuat pertumbuhan Indonesia selalu stagnan. “Penurunan produktivitas ini menekan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung stagnan di 5 persen,” ujarnya.