Warga Beli Mobil Listrik Akan Disubsidi Rp 80 Juta, Motor Listrik Rp 8 Juta

15 Desember 2022 7:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam The 28th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Ministerial Meeting di Phuket, Thailand, Sabtu (17/9/2022). Foto: Dok. Kemenperin
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam The 28th Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Ministerial Meeting di Phuket, Thailand, Sabtu (17/9/2022). Foto: Dok. Kemenperin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah mendorong warga untuk membeli kendaraan listrik dengan memberikan subsidi. Rencananya, warga yang membeli mobil listrik akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 80 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk motor listrik, pemerintah akan memberikan subsidi Rp 8 juta bagi warga yang mau membelinya. Syaratnya, kendaraan listrik tersebut memiliki pabrik di Indonesia.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, menjelaskan insentif tersebut masih dalam tahap finalisasi. Namun, hampir pasti subsidi diberikan demi mempercepat penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.
"Jumlah dari subsidinya akan kami hitung. Tapi kira-kira pembelian mobil listrik akan diberi insentif Rp 80 juta," kata Agus di Brussels, Belgia, dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (15/12).
Mabes TNI mengirimkan 252 Unit Kendaraan Listrik Berbasis Baterai (KLBB) untuk G20, bertempat GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (27/10/2022). Foto: Dok. Puspen TNI
Sementara untuk pembelian mobil listrik hybrid, subsidi yang diberikan ke warga Rp 40 juta. Untuk motor listrik juga mendapatkan keringanan Rp 8 juta khusus motor listrik baru. Sedangkan motor konversi jadi motor listrik, disubsidi Rp 5 juta.
ADVERTISEMENT
Agus mengatakan subsidi ini akan digelontorkan karena pemerintah belajar dari berbagai negara yang sudah maju menggunakan kendaraan listrik. Mereka memberikan keringanan untuk warga. Contohnya negara di Eropa, China, hingga Thailand.
"Masing-masing negara beri kebijakan berbeda tapi sama-sama ada subsidi dan Indonesia ingin penggunaan kendaraan listrik makin cepat," ujar Agus.