Warga Indonesia Paling Sering Beli Kosmetik Saat Belanja Online

Ilustrasi perempuan memilih kosmetik halal. Foto: Ronnachai Palas/Shutterstock

Mayoritas masyarakat Indonesia ternyata masih gemar berbelanja produk kecantikan saat bertransaksi secara online. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, kategori personal care atau kebutuhan pribadi seperti kosmetik menjadi yang paling banyak dibeli lewat platform daring.

“Kalau kita telaah dari kelompok komoditas yang banyak dibeli secara online termasuk di dalam personal care atau kebutuhan pribadi, seperti kosmetik dan perawatan tubuh lain-lain,” kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Rabu (5/11).

Edy menjelaskan, tren ini mencerminkan tingginya perhatian masyarakat terhadap perawatan diri, terutama setelah maraknya penjualan produk kecantikan di e-commerce. Produk perawatan tubuh dan kosmetik menjadi komoditas utama yang menopang transaksi digital di berbagai daerah.

Selain produk kecantikan, masyarakat juga banyak membeli perlengkapan rumah tangga secara daring. “Untuk barang lain yang banyak dibeli atau dikonsumsi secara online adalah perlengkapan rumah tangga,” kata Edy.

Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Rabu (5/11/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Kategori lain yang turut mencatatkan peningkatan transaksi adalah transportasi, rekreasi dan olahraga, serta pakaian. “Kemudian kelompok komoditas transportasi, rekreasi dan olahraga, serta pakaian,” ujar Edy.

Secara keseluruhan, pertumbuhan transaksi secara online dari e-retail dan marketplace sebesar 6,19 persen secara kuartalan. Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit tumbuh 10,30 persen yoy.

Edy mengatakan, daya beli masyarakat juga tercermin dari peningkatan konsumsi per kapita, terutama pada sektor jasa makanan dan minuman, akomodasi, serta barang dan jasa lainnya.

“Kinerja perekonomian pada kuartal III 2025 ditopang oleh konsumsi masyarakat yang masih terjaga, diindikasikan oleh konsumsi per kapita jasa makanan dan minuman, akomodasi, serta barang dan jasa lainnya yang masing-masing tumbuh 5,76 persen dan 7,49 persen secara tahunan,” jelasnya.