Waskita Karya Angkat Kaki dari Proyek Tol Getaci, PUPR Buka Suara

1 Desember 2022 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan keluar dari proyek Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) di 2022. Waskita Karya merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam konsorsium PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC).
ADVERTISEMENT
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna, memahami setiap perusahaan memiliki prioritas masing-masing, termasuk Waskita Karya yang saat ini tengah recovery.
"Waskita Karya kan dalam proses recovery, kita support mereka untuk segera recovery sehingga ketika dia sudah sehat kembali, tentu dia akan bisa membangun lebih besar lagi," kata Herry saat ditemui di Kantor PUPR, Kamis (1/12).
Adapun proyek tol Getaci ini menelan investasi Rp 56 triliun dan pembangunannya akan dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama Gedebage-Tasikmalaya rencananya akan mulai dibangun pada 2022 dan selesai 2024. Sementara untuk tahap kedua yakni Tasikmalaya-Cilacap konstruksinya dimulai pada 2027 dan selesai 2029.
Herry mengatakan, mundurnya Waskita Karya dari proyek Tol Getaci ini tidak akan mengganggu timeline perencanaan proyek.
ADVERTISEMENT
"Enggak. Kan komposisi macam-macam ada perusahaan yang lain. Yang namanya komposisi konsorsium itu secara sendiri-sendiri atau bersama-bersama, mereka bertanggung jawab. Jadi kalau ada satu yang keluar, yang lain harus menutup," jelasnya.
Alasan Waskita Karya Mundur
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, mengungkapkan salah satu alasan mundurnya perusahaan adalah karena minimnya dana dan ada aturan mengikat pada Perjanjian Restrukturisasi Induk atau Master Restructuring Agreement (MRA) Waskita Karya.
"Waskita enggak punya duit. Dan dalam MRA kita enggak boleh investasi tol lagi," kata Destiawan saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (21/11).
Destiawan menjelaskan di dalam MRA Waskita Karya mengatur pihaknya tidak boleh berinvestasi di jalan tol. MRA tersebut merupakan kesepakatan antara Waskita Karya dengan tujuh kreditur perbankan untuk merestrukturisasi utang senilai Rp 21,9 triliun atau 75 persen dari total utang Waskita sebesar Rp 29 triliun.
ADVERTISEMENT
"Waskita ikut share tapi karena lender itu dalam MRA kita tidak ada investasi baru di ruas tol, jadi Waskita akan pull out [mundur] dari situ," ujar Destiawan.
Destiawan mengatakan, Waskita Karya di proyek Tol Getaci ini hanya memiliki saham minoritas. Pada Februari lalu, Waskita Karya telah menyetorkan modal senilai Rp 1,21 miliar ke JGC sebagai konsesi proyek Tol Getaci.
"Tahun ini kita akan mundur. Jasa Marga itu yang punya ruas tol. Waskita share minoritas," terang Destiawan.