Waskita Karya Bersiap Gelar Right Issue Rp 4 Triliun, Berapa Harga Sahamnya?

4 November 2021 14:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waskita Karya dapat proyek pembangunan Twin Tower Rp 1,9 Triliun di Sulawesi Selatan. Foto: Waskita Karya
zoom-in-whitePerbesar
Waskita Karya dapat proyek pembangunan Twin Tower Rp 1,9 Triliun di Sulawesi Selatan. Foto: Waskita Karya
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersiap melakukan aksi right issue atau hak memesan efek terlebih dahulu (HEMD). Aksi korporasi emiten berkode WSKT ini ditempuh sebagai bentuk penambahan modal.
ADVERTISEMENT
Terkait berapa jumlah saham yang bakal dilepas, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan saat ini masih menunggu penetapan harga oleh para pemegang saham.
"Terkait right issue jumlah saham yang akan diterbitkan, ini nanti akan mengikuti berapa harga saham yang akan ditetapkan oleh pemegang saham. Jadi mudah-mudahan di akhir bulan ini bisa ditetapkan," ujar Destiawan dalam virtual conference, Kamis (4/11).
BUMN Karya itu saat ini juga tengah menunggu terbitnya peraturan pemerintah terkait Penyertaan Modal Negara (PMN). Destiawan mengatakan, total suntikan modal yang diberikan kepada Waskita sebesar Rp 7,9 triliun.
Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono, Foto: Waskita Karya
Dana baru yang direncanakan untuk penyelesaian tujuh ruas tol tersebut diperkirakan sudah bisa dicairkan pada Desember 2021.
Perusahaan bakal tetap mempertimbangkan agar komposisi saham pemerintah tetap sebesar 66 persen. Sehingga total saham yang dilepas ke publik tetap di angka 34 persen.
ADVERTISEMENT
Destiawan mengungkapkan, dengan pertimbangan komposisi tersebut, maka total dana untuk right issue ini berkisar di angka Rp 4 triliun.
"Kalau pemerintah injection Rp 7,9 triliun, supaya komposisinya tetap sama, kurang lebih Rp 4 triliun (right issue)," pungkasnya.
"Artinya nanti berapa harga per lembar saham yang ditetapkan pemegang saham, di situ akan ketemu berapa jumlah lembar saham. Mudah-mudahan akhir bulan sudah tuntas, biar bulan depan kita bisa eksekusi," sambung Dirut Waskita Karya itu.