Waskita Karya Optimistis Bisa Cuan di 2021, Target Kontrak Baru Rp 32 Triliun

21 Januari 2021 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Gedung kantor Waskita Karya. Foto: Dok. BUMN
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan dapat meraup kontrak baru hingga Rp 32 triliun di 2021. Perusahaan bakal mengejar target tersebut dengan memaksimalkan kerja sama di luar grup Waskita.
ADVERTISEMENT
"Kami menargetkan perolehan kontrak baru kurang lebih Rp 31-32 triliun di 2021. Untuk mendapatkan proyek baru akan kami tingkatkan dari eksternal seperti PUPR, Perhubungan," kata Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, dalam webinar yang digelar BRI Dana Sekuritas, Kamis (21/1).
Dia merinci, sebesar 32 persen dari nilai kontrak baru tersebut berasal dari pemerintah. Selanjutnya dari BUMN dan daerah sebesar 22 persen, dan 23 persen dari swasta dalam negeri.Sementara 15 persen dari pengembangan bisnis Waskita, serta 7 persen berasal dari swasta luar negeri.
Adapun total nilai kontrak yang dikelola Waskita sepanjang 2020 mencapai Rp 66,65 triliun. Dengan rincian, terbesar dari proyek infrastruktur konektivitas sebesar Rp 11,9 triliun.
Kemudian, infrastruktur sumber daya air Rp 2,9 triliun, EPC dan industri Rp 8,6 triliun, dan proyek gedung sebesar Rp 3,7 triliun. Selanjutnya sebesar 27,1 triliun sisanya merupakan prognosa nilai kontrak baru di 2020.
Pabrik baja milik PT Waskita Karya Tbk (Persero) untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur. Foto: Dok. Waskita Karya
Adapun total aset Waskita saat ini mencapai Rp 115,63 triliun. Sementara liabilitas yakni sebesar Rp 91,86 triliun. Destiawan optimistis kinerja keuangan perusahaan akan moncer di tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Meskipun sebelumnya BUMN sektor infrastruktur ini mencatatkan utang yang cukup besar, total aset yang dimiliki masih cukup untuk menanggulangi nilai utang itu.
Terlebih lagi, dimulainya program vaksinasi bakal menciptakan sentimen positif. Ditambah juga dengan akan adanya Lembaga Pengelola Investasi (LPI).
"Kinerja Waskita memang memburuk, tapi kami optimis kinerja membaik. Pertama karena program pemerintah terkait vaksinasi, kemudian juga SWF, akan membantu Waskita mengembangkan proyek infrastruktur, ini diharapkan dapat mensupport proyek infrastruktur," ujarnya.