White Rabbit Jualan Teh Susu, Pembeli Antre Rela Bayar Rp 1 Juta

13 Juni 2019 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Produk teh susu White Rabbit yang ditawarkan dalam beragam rasa, aslinya seharga USD 4 atau Rp 57 ribu per gelas. Foto: dok. Weibo
zoom-in-whitePerbesar
Produk teh susu White Rabbit yang ditawarkan dalam beragam rasa, aslinya seharga USD 4 atau Rp 57 ribu per gelas. Foto: dok. Weibo
ADVERTISEMENT
Permen susu merek White Rabbit, pernah populer di Indonesia. Generasi 80-an hingga 90-an umumnya mengenal produk permen ini, karena memiliki keunikan berupa lapisan pembungkus seperti plastik, yang larut saat dikulum di mulut.
ADVERTISEMENT
Tak hanya di Indonesia, permen ini juga sangat populer di negara asalnya yakni China. Mengutip The South China Morning Post (SCMP), permen ini bahkan pernah dijadikan buah tangan oleh Perdana Menteri China saat itu, Zhou Enlai, untuk Presiden Amerika Serikat Richard Nixon.
Zhou Enlai menghadiahkan sekantung permen susu kenyal merek White Rabbit yang merupakan kesukaannya itu, kepada Nixon. Peristiwa tersebut terjadi saat Nixon untuk pertama kalinya berkunjung ke Beijing, pada 1972.
Seperti ingin menahan kenangan agar terekam lebih lama, produsen White Rabbit kini mengembangkan produk jualannya. Tak hanya permen, tapi juga minuman teh susu.
Produk baru yang ditawarkan ini, ternyata mendapat sambutan antusias dari pecinta permen White Rabbit. SCMP melaporkan, sejumlah outlet penjualan teh susu White Rabbit di China diantre pembeli. Bahkan ada warga yang harus mengantre hingga lima jam, untuk bisa mendapatkan pesanannya.
Ilustrasi permen White Rabbit. Foto: instagram @emveeyou
Mereka yang tak sabar berlama-lama di antrean, bahkan ada yang rela membayar untuk bisa mendahului pembeli di depannya. Kehebohan warga untuk mencicipi produk teh susu White Rabbit, juga memunculkan jasa penitipan alias jastip.
ADVERTISEMENT
Alhasil, harga segelas teh susu yang hanya USD 4 dolar atau sekitar Rp 57 ribu, melonjak hingga USD 70 dolar atau hampir Rp 1 juta berikut ongkos jastipnya.
Kegilaan ini menurut SCMP, didorong oleh kenangan sebagian konsumen dari generasi 80-an hingga 90-an, serta strategi beriklan produsen White Rabbit. Faktor lain yang membuat kehebohan penjualan produk ini, juga sentimen nasionalisme China di tengah perang dagang dengan AS.
Ilustrasi Permen White Rabbit Foto: Instagram @wanderlustcreamery
"Ini bukan tentang rasanya," kata Wang Xiaoliang, seorang warga pembeli teh susu White Rabbit.
"Kami hanya ingin menunjukkan dukungan kami untuk merek lokal pada saat pemerintah AS berencana untuk merusak pembangunan ekonomi China," kata Wang, yang telah menghabiskan sekitar dua jam menunggu pesanannya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, merek White Rabbit juga telah dikembangkan dari produk permen ke produk es krim dengan rasa yang sama dengan permennya. Bahkan beberapa pusat perbelanjaan di Shanghai, menjual aneka produk White Rabbit lainnya seperti bantal, lip balm, lotion, sabun mandi, dan parfum.