Wijaya Karya Catatkan Laba Bersih Rp 2,62 Triliun di 2019, Naik 26,42 Persen

21 Maret 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan Jasa Marga dengan China Communications Construction Indonesia dan Wijaya Karya dengan ICDX logistik Berikat, Senin (14/10/2019). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan Jasa Marga dengan China Communications Construction Indonesia dan Wijaya Karya dengan ICDX logistik Berikat, Senin (14/10/2019). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan laba bersih mereka tahun 2019 mencapai Rp 2,62 triliun.
ADVERTISEMENT
Data yang diumumkan berdasarkan Laporan Keuangan perusahaan hingga 31 Desember 2019 itu, tercatat mengalami kenaikan sebesar 26,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Selain itu, kondisi keuangan Perseroan saat ini juga terbilang baik. Posisi utang berbunga sebesar Rp 15,08 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 19,22 triliun, menghasilkan rasio gross gearing dan net gearing masing-masing hanya sebesar 0,78 kali dan 0,25 kali.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan, kenaikan itu bisa dibilang sebagai bukti perusahaannya sehat secara keuangan. Bahkan, masih memiliki ruang yang cukup untuk berpartisipasi pada proyek-proyek infrastruktur yang menjadi program pemerintah.
“Apa yang telah ditorehkan pada 2019, membuktikan bahwa Wika mampu menciptakan operasi yang semakin efisien dan strategi investasi yang mulai membuahkan hasil, sehingga memberikan hasil yang lebih optimal," ujar Tumiyana, Sabtu (21/3).
Direktur Utama Wijaya Karya, Tumiyana di Kementerian BUMN. Foto: Resya Firmansyah/kumparan
Mengacu pada hasil tersebut, kata Tumiyana, perseroan menargetkan untuk menggenjot lagi laba bersih yang ingin dicapai tahun 2020. Ia menargetkan Rp 2,92 triliun, dari proyeksi proyek senilai Rp 65,5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Perseroan memproyeksikan target Kontrak Baru sebesar Rp 65,5 Triliun, naik 59,7 persen dibandingkan dengan realisasi 2019. Untuk laba bersih, dapat memperoleh Rp 2,92 triliun atau tumbuh 11,41 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2019," pungkas Tumiyana.