Wisata Halal Bisa Jadi Sumber Ekonomi Baru di Indonesia

12 November 2019 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Kawasan Halal Park Senayan, Jakarta, Senin (16/4). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Kawasan Halal Park Senayan, Jakarta, Senin (16/4). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi saat ini masih mengandalkan sektor global. Akibatnya, ketika ekonomi dunia mengalami perlambatan seperti saat ini, ekonomi domestik juga ikut melambat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Indonesia memerlukan ekonomi yang terus tumbuh untuk mendorong kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, diperlukan sumber baru yang dapat mendorong ekonomi terus tumbuh secara berkelanjutan.
Kepala BI Institute, Solikin M Juhro mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi sebagai ekonomi baru di Indonesia. Apalagi, 90 persen masyarakat di Indonesia saat ini merupakan seorang muslim.
"Untuk konteks sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan kita punya ada sekitar hampir 90 persen muslim di Indonesia. Tentu itu potensi kita," ujar Solikin dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (12/11).
Dia melanjutkan, sektor pariwisata, maritim, hingga kosmetik halal bisa dijadikan sebagai sumber ekonomi baru di Indonesia. Menurut Solikin, sejumlah negara yang masyarakatnya bukan didominasi muslim, bahkan telah berhasil mengembangkan sektor ini terlebih dulu.
Suasana di Kawasan Halal Park Senayan, Jakarta, Senin (16/4). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
"Di Korea itu ada halal tourism, China. Kalau dilihat, ini kan bukan negara yang masyarakatnya muslim dominasinya, tapi mereka bisa maju. Kita bisa kembangkan wisata halal kita ini jadi sumber ekonomi baru, bagaimana kita melihat peluang ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sektor pariwisata juga dinilai kuat menghadapi guncangan global. Begitu juga dengan sektor lainnya, seperti kosmetik, busana, hingga makanan dan minuman halal.
"Tentu ini potensi-potensi besar, potensi ekonomi syariah mendorong pemberdayaan ekonomi dan terkait sosial finance," kata Solikin.
Secara umum, Solikin menuturkan, ekonomi dan keuangan syariah bisa menjadi sumber baru bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena memiliki prinsip-prinsip yang mendorong produktivitas dan inovasi, pemberdayaan umat, serta ekonomi yang berkelanjutan.
"Dengan prinsip yang kuat, enggak ada spekulatif, riba, mendorong inovasi, ini akan mendorong ekonomi tumbuh kuat dan berkelanjutan," tambahnya.