Xi Jinping: Ketahanan Ekonomi Tetap Tinggi dan Dunia Membutuhkan China!

23 Oktober 2022 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pembukaan Kongres Partai Komunis China oleh Presiden Xi Jinping Foto: Thomas Peter/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden China Xi Jinping menegaskan, ekonomi China memiliki ketahanan yang tinggi dan ruang yang besar untuk bermanuver. Hal itu ia sampaikan saat upacara peluncuran anggota baru dari badan politik atau Komite Tetap Politbiro, Minggu (23/10).
ADVERTISEMENT
“Ekonomi China memiliki ketahanan tinggi, potensi yang cukup dan ruang untuk manuver,” ungkap Xi, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (23/11).
Bahkan pemimpin Partai Komunis itu mengatakan, China akan membuka pintunya lebih lebar lagi. “Pembangunan China tidak dapat dipisahkan dari dunia dan dunia juga membutuhkan China,” tambah Xi.
Adapun pernyataan Xi tersebut menyangkal prediksi dari lembaga keuangan dunia yang menyebut, ekonomi China akan merosot di akhir 2022. Misalnya Dana Internasional Moneter (International Monetary Fund/IMF) yang meramal ekonomi China akan menyentuh 3,2 persen di akhir tahun ini.
Wisatawan terlihat di Stasiun Kereta Api Hongqiao, Shanghai, China. Foto: REUTERS / Aly Song
Begitu juga dengan Bank Dunia atau World Bank yang memprediksi ekonomi China akan tumbuh lebih kecil yakni 2,8 persen pada tahun ini. Hal itu lantaran, pengetatan yang dilakukan Beijing terhadap wabah COVID-19 di beberapa kota tahun ini menyumbat rantai pasokan dan mengunci puluhan juta orang.
ADVERTISEMENT
Termasuk dalam dinamika ekonomi Shanghai dan Shenzhen serta keranjang gandum timur Laut Jilin. Bahkan, China sendiri memutuskan untuk menunda publikasi data pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2022.
Presiden China Xi Jinping menghadiri upacara pembukaan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China, di Aula Besar Rakyat di Beijing, China, Minggu (16/10/2022). Foto: Thomas Peter/REUTERS
Para analis menganggap, penundaan itu berkaitan dengan buruknya data perekonomian China. Namun pemerintah China menyebut, penundaan tersebut bertepatan dengan Kongres Nasional Partai Komunis ke-20 di Beijing.
Di mana, selama kongres tersebut telah menetapkan Susunan Anggota Komite Tetap yang mayoritas merupakan sekutu dari Xi. Hal tersebut seakan memperjelas cengkeraman Xi yang tetap kuat, meski di tahun ini penuh dengan gejolak.
Termasuk perihal ancaman perlambatan ekonomi yang tajam, frustasi atas kebijakan nol Covid-nya, dan keterasingan China yang meningkat dari Barat yang juga diperburuk oleh dukungannya untuk Rusia.
ADVERTISEMENT