Yenny Wahid: Garuda Utangnya Banyak Sekali
ADVERTISEMENT
Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Yenny Wahid menilai persoalan di maskapai Garuda Indonesia sudah sangat kompleks. Salah satunya terkait jumlah utang.
ADVERTISEMENT
"Utangnya banyak. Utangnya banyak sekali, beban masa lalunya banyak," kata Yenny usai bertemu Menko Polhukam Mahfud MD di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
Mengutip laporan keuangan perseroan, total kewajiban (liabilitas) atau utang yang harus dibayar Garuda Indonesia mencapai USD 3,5 miliar atau setara Rp 49 triliun (kurs USD 1 = Rp 14.000) pada kuartal III-2019. Selain soal utang, Garuda Indonesia dihadapkan pada masalah tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance). Karena manajemen sebelumnya membuat kebijakan kontroversial seperti skandal laporan keuangan, skandal hubungan spesial dengan awak kabin, hingga penyelundupan.
Kondisi tersebut, lanjut Yenny, tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat.
"Masalah yang begitu besar yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu sekejap ya itu. Ini tantangan yang besar sekali," terangnya.
ADVERTISEMENT
Skandal Pramugari Garuda Indonesia
Yenny juga angkat suara perihal para pramugari yang jadi korban pelecehan oknum petinggi Garuda Indonesia , termasuk adanya skandal seperti kasus pergundikan antara pramugari dan mantan Direksi Perseroan.
Ia berkomitmen melindungi para awak kabin agar kasus tersebut dapat dicegah atau tidak terulang kembali.
"Harus dilindungi semua orang yang berada dalam posisi terlemah kan," katanya.