YLKI: Tak Masalah Premium Dihapus, yang Penting BBM Tersedia dan Mudah Diakses

3 Januari 2022 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, tidak mempermasalahkan jika rencana pemerintah menghapus BBM Premium jadi dilaksanakan. Ia merasa orang yang mempunyai kendaraan bermotor khususnya di kota besar mayoritas bisa membeli BBM dengan harga lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Tulus berpendapat yang lebih penting untuk diperhatikan adalah ketersediaan BBM yang bisa dinikmati masyarakat.
“Kalau kita bicara pembelian eceran di kota-kota sudah banyak Pertamini-Pertamini yang menjual BBM dengan harga yang jauh lebih tinggi dibanding SPBU, selisihnya minimal Rp 2 ribu, masyarakat membeli dengan enjoy saja, yang terpenting bagi masyarakat BBM tersedia dan gampang diakses,” kata Tulus dalam acara di CNBC TV, Senin (3/1).
Ketua harian YLKI, Tulus Abadi. Foto: Dok. Nesia Qurrota A'yuni
Tulus menilai penghapusan BBM Premium juga tidak bakal banyak berpengaruh ke inflasi. Sehingga bisa saja dilaksanakan. Namun, ia mempertanyakan nyali pemerintah untuk menghapus BBM Premium.
“Ini masalahnya kan pemerintahnya tidak siap dengan alasan politis segala macam, karena pada tahun 2017 kemarin sebenarnya bahwa Premium sudah dilakukan pengendalian ketat di Pulau Jawa dan Bali waktu itu sudah nyaris tidak ada,” ujar Tulus.
ADVERTISEMENT
“Masyarakat (2017) sudah terbiasa dengan Pertalite dan Pertamax, tapi karena kemudian mendekati pemilu 2018 atau 2019 dianulir lagi,” tambahnya.
Illustrasi BBM Premium. Foto: Istimewa
Tulus mengingat saat itu alasan pemerintah membatalkan penghapusan Premium karena menjelang mudik lebaran agar lebih terjangkau. Padahal, kata Tulus, alasannya saat itu tentu tidak terlepas karena ada Pemilu.
“Ini tidak akan pernah selesai kalau kemudian selalu pendekatannya pendekatan non energi oriented dan atau non lingkungan, tapi lebih kepada pendekatan-pendekatan non teknis seperti Pemilu dan lainnya,” ungkap Tulus.
Rencana penghapusan BBM Premium tidak terlepas dari adanya Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 yang menjelaskan Indonesia sudah harus mengadopsi kendaraan dengan BBM berstandar Euro 4 sejak 10 Maret 2017.
Pertamina diskon pembelian Pertamax Series dan tabung Bright Gas via MyPertamina selama sebulan. Foto: Pertamina
BBM yang memenuhi standar Euro 4 yakni bensin dengan RON di atas 91 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm. Sedangkan untuk produk diesel, minimal Cetane Number (CN) 51 dan kadar sulfur maksimal 50 ppm.
ADVERTISEMENT
Dalam produk Pertamina, BBM yang berada di bawah RON 91 ada Pertalite dengan RON 90, Premium RON 88, dan Solar yang memiliki Cetane Number (CN) 48. Jika berpatokan pada aturan tersebut, maka Premium, Pertalite, dan Solar tak sesuai standar karena masih di bawah Euro 4. Hanya Pertamax yang sudah sesuai standar.