YLKI Ungkap Pengaduan soal Rumah Subsidi: Lokasi Terisolir, Susah Air

19 Agustus 2020 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pembangunan perumahan bersubsidi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pembangunan perumahan bersubsidi. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) membeberkan persoalan yang kerap dihadapi konsumen saat membeli rumah subsidi. Masalah terkait perumahan mendominasi pengaduan konsumen, mencapai 80 persen sejak Agustus 2018 hingga Agustus 2020.
ADVERTISEMENT
Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menguraikan, persoalan utama yang menjadi keluhan konsumen adalah akses air bersih yang belum ada. Ia menyebutkan persoalan dasar ini membuat banyak konsumen yang mengadu.
“Mentang-mentang rumah subsidi ditempatkan di daerah yang terisolir,” ujarnya saat Webinar Dinamika Pengaduan Konsumen Sektor Perumahan,” Rabu (19/8).
Ketua harian YLKI, Tulus Abadi. Foto: Dok. Nesia Qurrota A'yuni
Selain itu, Tulus menyebutkan persoalan lainnya seperti tidak ada fasilitas umum dan fasilitas sosial. Ia juga menyebut salah satu saudaranya membeli rumah subsidi tetapi tidak mendapat ruang dapur.
“Ya akhirnya kamar itu jadi dapur,” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mencatat ada 3.269 pengaduan yang diterima sejak 2017 hingga Agustus 2020. 80 persen di antaranya merupakan pengaduan berkaitan dengan sektor perumahan.
ADVERTISEMENT
Koordinator Komisi III BPKN, Rizal E Halim, mengatakan pengaduan soal perumahan mencapai 2.420. Disusul pengaduan sektor jasa keuangan dan e-commerce masing-masing 371 dan 185. Sisanya, pengaduan terkait berbagai sektor.