Yuk Ubah Gaya Hidupmu untuk Birukan Langit Jabodetabek dengan Motor Listrik

23 Maret 2024 16:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Astra Honda Motor (AHM) perkenalkan Safety Riding untuk penggunaan motor listrik di Jakarta, Rabu (28/2). Foto: dok. AHM
zoom-in-whitePerbesar
PT Astra Honda Motor (AHM) perkenalkan Safety Riding untuk penggunaan motor listrik di Jakarta, Rabu (28/2). Foto: dok. AHM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Motor Adhi Nurmanto tengah menunggu penumpang di sebuah parkiran perusahaan swasta di Jakarta Selatan, Selasa (28/11) malam. Siap mengantarkan penumpang kesepuluhnya hari itu dengan motor listriknya.
ADVERTISEMENT
Kepada kumparan, Adhi bercerita sudah menggunakan motor listrik selama 6 bulan. Sebagai pengemudi ojek online, dia mendapatkan motor ini dengan cara dicicil selama setahun dari aplikasi penyedia jasa ojek online.
Setiap harinya Adhi membayar cicilan Rp 50 ribu hingga lunas selama 12 bulan. Menurut dia tawaran cicilan ini menarik karena motor yang dipakai akan jadi hak milik.
“Lumayanlah, jadi kelihatannya barang dari hasil kerja kita. Rata-rata Rp 250 ribu, Rp 20 ribu untuk beli kuota jalan baterai listrik 100 km, Rp 50 ribu buat bayar cicilan, sisanya buat makan sehari-hari,” ujarnya kepada kumparan.
Di rumah, dia sebenarnya punya motor bensin Honda PCX yang sebelumnya dipakai ngojol. Tapi biaya bensin jauh lebih mahal ketimbang motor listrik.
ADVERTISEMENT
Hitungannya, dia harus merogoh kocek sekitar Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu sehari buat ongkos ngojol. Tapi dengan motor listrik, hanya Rp 20 ribu yang kadang kuota jalan 100 km pun tak habis seharian.
“Belum lagi biaya perawatan, kerasa banget kalau motor bensin. Mahal. Jadi udah enak banget pakai motor ini,” katanya.
Hal lain yang bikin dia kepincut motor listrik adalah karena suaranya tidak bising dan rendah emisi. “Ya itung-itung bantu pemerintah kurangi polusi di Jakarta, ye. Jadi ya saya juga ajak teman-teman di lapangan enaknya motor ini,” jelasnya.
​​CEO Elders Garage Heret Frasthio juga kepincut dengan motor listrik. Di bengkelnya, dia banyak melakukan konversi motor listrik. Beberapa keunggulan motor listrik dibandingkan motor bensin kata dia, mulai dari emisi gas buang nol, suara tidak bising, hemat energi, dan perawatan lebih murah.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya malah sangat optimis penerapannya akan sangat cepat gitu karena cukup drastis perbedaannya dengan motor bensin,” katanya di acara podcast kumparan.
Pertama, dari sisi kenyamanan. Motor listrik katanya jauh lebih nyaman karena memang akselerasinya torsinya itu lebih smooth. Sementara motor bensin cenderung memiliki getaran.
Kedua, perawatannya lebih bersih dan murah karena tidak ada ganti oli seperti motor bensin. Hanya pergantian baterai yang dilakukan tidak setiap bulan seperti oli.
“Baterai di sini itu sifatnya balancing gitu karena memang ketika baterai itu dipakai hampir setiap hari pasti ada getaran dari jalan. Jadi harus diperiksa per enam bulan sekali untuk lihat antara baterai yang satu dengan baterai yang lain gitu,” ujarnya.
Dukungan PLN Kurangi Emisi
ADVERTISEMENT
Sebagai BUMN penghasil listrik, PT PLN (Persero) mendapatkan penugasan untuk membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU).
Retail Business Manager PLN Megantara Vilanda mengatakan PLN sudah membangun lebih dari 600 unit SPKLU hingga Desember 2023. Untuk perluas jangkauan pengguna motor listrik, perusahaan kerja sama dengan swasta. Jadi saat ini sudah ada lebih dari 1.000 unit SPKLU di seluruh Indonesia.
Untuk kendaraan motor atau roda dua, PLN juga sudah install lebih dari 9.600 mesin charging station untuk kendaraan roda dua di seluruh Indonesia. Sekitar 2000 unit ada di Jakarta.
“Kemudian khusus Stasiun penukaran baterai andalan listrik kami sudah install lebih dari 1800 ya itu akan terus kami tambah ya di 2024. Targetnya minimal paling tidak setiap 15 motor listrik itu harus ada satu sweeping battery atau charging station,” jelasnya dalam acara podcast kumparan.
ADVERTISEMENT
Selain infrastruktur, PLN juga memberikan beberapa insentif terutama kepada badan usaha atau pihak yang mau berwirausaha berinvestasi di dalam bisnis kendaraan listrik ini yang pertama untuk badan usaha SPKLU ataupun badan usaha yang bergerak di bidang penukaran baterai.