Yusuf Mansur, Tukang Pompom, dan Kinerja Saham yang Pernah Direkomendasikan

25 Juli 2021 9:14 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
Ustaz Yusuf Mansur sering merekomendasikan saham perusahaan yang layak dibeli melalui instagram pribadinya. Apa yang dilakukan tersebut ternyata menjadi salah satu dasar Yusuf Mansur disebut sebagai tukang pompom saham.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan yang direkomendasikan Yusuf Mansur adalah saham perusahaan pelat merah. Lalu, bagaimana kinerja saham yang pernah direkomendasikan Yusuf Mansur?

Yusuf Mansur Disebut Tukang Pompom

Ustaz Yusuf Mansur atau biasa disapa UYM disebut sebagai tukang 'pompom' saham oleh media asing, Bloomberg. UYM memang dikenal sebagai investor yang kerap kali membagikan saham pilihannya lewat media sosial instagramnya @yusufmansurnew.
Dalam laporannya, Bloomberg menyebut UYM sebagai stockpickers, sebutan yang juga identik dengan label tukang pompom saham. Julukan tersebut cukup beralasan. Dalam catatan kumparan, UYM pernah merekomendasikan beberapa saham secara spesifik. Hasilnya sehari kemudian, saham yang disebutkan UYM harganya naik tajam.
Kinerja Saham-saham yang Pernah Direkomendasikan Yusuf Mansur
Pada November 2020 lalu, lewat akun Instagramnya, @yusufmansurnew pada Sabtu (7/11), Yusuf Mansur menyarankan umat untuk membeli saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Saat itu rekomendasi saham ini juga diembel-embel sebagai salah satu cara membantu kinerja keuangan perseroan yang tengah keok.
ADVERTISEMENT
Selang beberapa hari atau tepatnya pada Jumat (13/11), saham Garuda Indonesia melesat 10 poin atau 3,14 persen ke level Rp 328 per lembar. Sedangkan dalam sepekan itu, saham Garuda juga melesat 27,13 persen dibandingkan posisi sebelumnya Rp 258 per lembar pada Senin, 9 November 2020.
Bahkan jika ditarik lebih jauh dalam rentang waktu sebulan, saham GIAA saat itu melesat 40,17 persen, dari sebelumnya Rp 234 per lembar pada 14 Oktober 2020.
Sayangnya kini, dengan masalah keuangan yang dihadapi Garuda, otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk mensuspen saham maskapai pelat merah tersebut. Saham Garuda tidak dapat diperdagangkan sejak 18 Juni 2021 hingga Jumat (23/7).
Selain saham Garuda Indonesia, UYM juga pernah merekomendasikan saham BUMN Infrastruktur. Tapi berbeda dengan promosi terdahulu yang eksplisit menyebut saham Garuda Indonesia, kali ini Yusuf Mansur tak menyebut saham yang didorong untuk dibeli.
ADVERTISEMENT
Sejumlah BUMN sektor konstruksi, terlibat dalam proyek pembangunan jalan tol beberapa waktu terakhir. Di antaranya yang sudah listing dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia, adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk atau JSMR, PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT PP (Persero) Tbk atau PTPP.
Ustaz Yusuf Mansur di acara Satukan Doa Menuju Kemenangan Demi Indonesia Maju oleh We Are Alumni Jokowi di Epiwalk, Jakarta, Jumat (12/4). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Cara pembelian kepemilikan proyek yang dimaksud Yusuf Mansur, adalah dengan urunan meski dimulai dengan uang receh. Jika dilakukan secara massal, maka dan yang terkumpul akan sangat besar, dan bisa jadi pemilik saham mayoritas.
Saham-saham yang direkomendasikan seperti JSMR terpantau merah, turun 1,29 persen ke harga 3.830 pada (23/7). Secara year to date, saham ini juga sudah melemah 17,28 persen.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan saham WIKA, pada pembukaan perdagangan Jumat kemarin turun tipis 0,91 persen ke harga 1.085 per saham. Namun secara year to date, saham anjlok 45,59 persen.
Saham PTPP pada pembukaan perdagangan di waktu yang sama menguat tipis 0,55 persen di harga 920 per saham. Namun secara year to date, harga saham PTPP terjun bebas 50,67 persen.
Sementara itu saham WSKT hari ini masih terpantau stagnan. Namun sejak awal tahun, saham WSKT tercatat anjlok 32,64 persen.
Dalam catatan kumparan, UYM juga pernah merekomendasikan saham Kimia Farma (KAEF). Saat itu UYM merekomendasikan KAEF dengan mengambil momentum masuknya vaksin corona ke Indonesia.
Dalam akun Instagram-nya, Yusuf Mansur mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim, untuk membeli saham KAEF. Lagi-lagi, UYM membungkus ajakan tersebut sebagai upaya membantu perusahaan negara.
ADVERTISEMENT
Saat itu harga saham Kimia Farma melejit pada perdagangan, Senin (7/12). Harga saham Kimia Farma naik mencapai 4.430. Sejak momen itu, harga saham KAEF ternyata terus melambung.
Hari ini saham KAEF terpantau melemah tipis 0,03 persen di harga 6.135 per saham. Secara year to date saham KAEF sudah turun 30,5 persen. Sebab di awal tahun saham KAEF sempat tembus di harga 6.975 per saham. Harga itu menjadi rekor harga tertinggi saham KAEF sepanjang sejarah.