Zulhas Ogah Dibanjiri Impor Pakaian Bekas: Saatnya Produk RI Serbu Pasar Luar

12 Agustus 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri pemusnahan pakaian impor bekas di Pergudangan Gracia, Tunggakjati, Karawang Jawa Barat, Jumat (12/8/2022).  Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri pemusnahan pakaian impor bekas di Pergudangan Gracia, Tunggakjati, Karawang Jawa Barat, Jumat (12/8/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengakui pasar Indonesia masih belum bebas dari adanya praktik impor pakaian bekas. Produk tersebut ilegal karena menyalahi aturan Permendag Nomor 40 Tahun 2022 tentang Barang Dilarang Ekspor dan Barang Dilarang Impor.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Zulhas telah memusnahkan 750 bal pakaian impor bekas asal impor. Total pakaian tersebut senilai Rp 8,5 miliar. Pemusnahan dilakukan di Pergudangan Gracia, Tunggakjati, Karawang, Jawa Barat.
Zulhas menjelaskan, modus para pelaku adalah mereka menggunakan pelabuhan-pelabuhan kecil untuk menyelundupkan barang. Kendati diketahui modusnya, menertibkan para pelaku bukan perkara mudah. Seperti pakaian yang dimusnahkan Zulhas hari ini, pelaku masih belum diketahui.

Zulhas Ingin Produk Lokal Banjiri Pasar Luar

Padahal, Zulhas menginginkan agar produk Indonesia menyerbu pasar dunia. Bukan Indonesia sebagai pasar bagi produk-produk asing.
"Justru itu, makannya ini yang begini (pakaian impor bekas) kita tindak. Ada baja palsu, ada pakaian palsu (bekas), ini kita tertibkan, itu nanti ekonomi tumbuh dan kita saatnya serbu pasar-pasar luar," kata Zulhas saat di Karawang, Jumat (12/8).
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menghadiri pemusnahan pakaian impor bekas di Pergudangan Gracia, Tunggakjati, Karawang Jawa Barat, Jumat (12/8/2022). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Keinginan Zulhas agar produk Indonesia bisa membanjiri pasar luar negeri memang terlihat dari komitmen pemerintah. Zulhas sebelumnya telah mengatakan baru-baru ini Pemerintah Indonesia telah membuat perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
Zulhas menyebut melalui perjanjian tersebut pasar Indonesia akan terbuka lebar, mulai dari pasar Afrika, Asia Tengah, Eropa Timur, Timur Tengah, hingga pasar-pasar besar baru lainnya.
"Dengan UEA kita kerja sama, semua apa pun untuk kita ekspor pajaknya nol. Mau emas, perak, hasil pertanian, hasil industri kreatif, tekstil, apa saja," ujar Zulhas.