2018 sebagai Tahun Terbaik di Karier Cristiano Ronaldo

2 Januari 2019 19:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cristiano Ronaldo. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Cristiano Ronaldo. (Foto: Jason Cairnduff/Reuters)
ADVERTISEMENT
Tahun 2018 menjadi tahun di mana Cristiano Ronaldo memulai lembaran baru dalam karier sepak bolanya. Di usia yang sudah menjejak 33 tahun, Ronaldo tak segan mencari tantangan lain untuk memenuhi hasratnya akan trofi dan tentu saja mencetak gol.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, setelah mengembara di Spanyol sembilan musim bersama Real Madrid, Ronaldo memutuskan pindah ke Juventus untuk mencicipi sepak bola Italia. Pada Juli 2018 resmi diumumkan transfernya ke I Bianconeri dengan mahar sekitar 112 juta euro.
Ronaldo pergi dari Madrid di 2018 bukan tanpa peninggalan. Titel Liga Champions 2017/18 jadi persembahan terakhirnya buat El Real--yang merupakan trofi keempat Ronaldo dan gelar ke-13 Madrid. Ronaldo pun hijrah dengan status pemain paling subur sepanjang sejarah klub lewat torehan 451 golnya.
Menenteng curriculum vitae yang begitu menterang, Ronaldo datang ke Italia bukan untuk menghabiskan masa senja karier pesepak bola. Juventus pun menaruh harap tinggi. Bersama Ronaldo 'Si Nyonya Tua' tak ingin cuma garang di 'Negeri Piza', tapi berjaya juga Eropa. Ya, Liga Champions yang terakhir kali didapat dua dekade silam jadi incaran.
ADVERTISEMENT
Pemain asal Portugal ini membayar ekspektasi tinggi yang disematkan padanya. Ronaldo menjadi satu-satunya pemain Juve yang selalu bermain di 19 laga Serie A 2018/19 dengan menorehkan 14 gol dan 5 assist. Catatan ini tak pelak bikin Ronaldo bungah. Ia pun tak ragu menyebut 2018 sebagai tahun terbaik dalam kariernya.
"2018 menjadi tahun terbaik dalam karier saya. Di Serie A mereka menjaga saya sama ketatnya seperti ketika bermain di La Liga. Tapi, di sini ruang yang tersedia lebih sedikit karena semua tim memiliki pertahanan yang sangat baik," kata Ronaldo dalam wawancara bersama media Portugal, Record.
Ronaldo ketika tiba di Italia untuk diperkenalkan sebagai pemain anyar Juventus. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
zoom-in-whitePerbesar
Ronaldo ketika tiba di Italia untuk diperkenalkan sebagai pemain anyar Juventus. (Foto: REUTERS/Massimo Pinca)
Kegagalan menyabet penghargaan pemain terbaik FIFA dan Ballon d'Or 2018 pun tak dianggap Ronaldo sebagai perkara besar. Terlebih, ia semakin dekat mewujudkan target Juventus di Liga Champions karena mampu lolos ke babak 16 besar.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berlatih hanya untuk mematahkan sebuah rekor. Lebih dari itu, saya berlatih untuk memberi yang terbaik buat tim. Memenangi Liga Champions adalah sebuah impian, tapi kami tak perlu jadi terobsesi," jelas Ronaldo.
"Semua orang di Turin menyambut saya dengan baik. Saat ini saya dan Juventus merasa sangat baik. Saya tidak tahu kapan karier saya akan berakhir, tapi saya baik-baik saja dan ingin terus melanjutkan bermain untuk beberapa tahun lagi," tambahnya.
Di akhir penuturannya, Ronaldo juga menyinggung kasus perkosaan yang dituduhkan padanya. Oktober 2018, Kathryn Mayorga muncul ke publik melalui wawancara eksklusif dengan majalah Jerman, Der Spiegel. Wanita asal Nevada, Amerika Serikat, tersebut menyebut Ronaldo melaukan pemerkosaan padanya di sebuah hotel di Las Vegas pada 2009.
ADVERTISEMENT
Ronaldo dan pengacaranya sudah membantah tuduhan tersebut. Kendati permasalahan di luar lapangan ini belum jua menemui penyelesaian, eks pemain Manchester United itu menyebut karier sepak bolanya tak akan terganggu.
"Tuduhan pemerkosaan itu menjijikkan dan menyakitkan bagi keluarga saya. Tapi, saya akan tetap tenang karena kebenaran cepat atau lambat akan segera terungkap," tutup Ronaldo.