3 'Penyakit' Timnas Indonesia yang Harus Dibenahi Meski Sukses Hajar Myanmar

26 November 2021 16:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas Indonesia saat menghadapi Myanmar pada pertandingan uji coba di Turki. Foto: PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Timnas Indonesia saat menghadapi Myanmar pada pertandingan uji coba di Turki. Foto: PSSI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Timnas Indonesia meraih hasil positif dalam laga uji coba kedua di Turki dengan menang telak 4-1 atas Myanmar, Kamis (25/11) malam WIB. Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.
ADVERTISEMENT
Armada Shin Tae-yong sudah unggul 3-0 di 45 menit pertama. Masing-masing gol dibukukan oleh Ricky Kambuaya (4'), Irfan Jaya (12') dan Witan Sulaeman (33').
Skuad 'Garuda' kemudian mencetak gol keempat di menit 55 lewat sepakan penalti Ezra Walian. Mereka lalu kebobolan di menit 73 usai gelandang Myanmar, Hlaing Bo Bo, mencetak gol.
Kendati menang telak, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi Timnas Indonesia. Apalagi, perhelatan Piala AFF 2020 tinggal menghitung hari.
Di Piala AFF pada Desember mendatang, Indonesia dipastikan akan berhadapan dengan dua tim kuat, Malaysia dan Vietnam, yang juga tergabung di grup B. Sementara, dua lawan sisanya adalah Laos dan Kamboja yang juga tak bisa dianggap remeh.
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hal tersebut, kumparan menganalisa setidaknya terdapat 3 'penyakit' Timnas Indonesia yang masih harus dibenahi. Apa saja?

Salah Passing

Perebutan bola antara pemain Timnas Indonesia dan Afghanistan dalam laga uji coba di Turki, Selasa (16/11). Foto: PSSI
Kemampuan passing para penggawa Timnas Indonesia memang menjadi satu hal yang rajin disorot pelatih Shin Tae-yong. Bahkan, usai pertandingan, Shin kembali membahas soal kemampuan dasar ini.
Di pertandingan kontra Myanmar, 'penyakit' yang satu ini juga masih belum hilang.
Menurut statistik Lapang Bola, Timnas Indonesia melakukan 334 passing, dan 258 di antaranya berhasil. Ini artinya, 76 passing Timnas Indonesia gagal menemui sasaran.
Kegagalan passing, terutama ketika tengah berada di pertahanan lawan, berakibat patahnya bangunan serangan. Alhasil, kesempatan Timnas Indonesia untuk menciptakan peluang pun sirna.
Kesalahan passing tersebut juga membuat Timnas Indonesia mudah kehilangan penguasaan bola. Padahal, Myanmar tak begitu ketat melakukan pressing.
ADVERTISEMENT
Jika tak segera dibenahi, Timnas Indonesia bukan tak mungkin akan begitu kesulitan melawan Vietnam dan Malaysia. Jika tak mampu menguasai bola dengan baik, kans kedua tim tersebut untuk terus mencecar pertahanan Indonesia pun terbuka lebar.

Antisipasi Umpan Silang

Duel pemain Timnas Indonesia vs Afghanistan dalam laga uji coba di Turki, Selasa (16/11). Foto: PSSI
Kemudian, soal antisipasi umpan-umpan silang. Ini juga menjadi titik lemah Timnas Indonesia, terutama terkait bola-bola atas yang dikirim lawan ke kotak penalti.
Ada satu momen di menit 35 saat para pemain Indonesia kewalahan mengantisipasi umpan silang yang dilakukan Myanmar. Di momen tersebut, terjadi kemelut di depan gawang Indonesia, namun beruntungnya sepakan pemain Myanmar belum menemui sasaran.
Satu gol yang bersarang ke gawang Indonesia juga lahir dari crossing pemain Myanmar lewat skema free kick. Umpan tersebut disambar Hlaing Bo Bo via sundulan kepala dan diarahkan ke pojok kanan gawang timnas.
ADVERTISEMENT
Skema gol Myanmar tersebut hampir serupa dengan gol Taiwan kala berhadapan dengan Indonesia di leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 7 Oktober. Saat itu, Indonesia menang 2-1 sebelum kembali meraih kemenangan dengan skor 3-0.
Antisipasi umpan silang, terutama bola-bola udara, bahkan telah menjadi penyakit sejak Timnas Indonesia melakoni sisa pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ketika itu, Indonesia bermain imbang melawan Thailand (2-2), kalah dari Vietnam (0-4), dan dihantam Uni Emirat Arab (0-5).

Fokus Menit Akhir

Selebrasi Timnas Thailand saat melawan Indonesia. Foto: Instagram/@changsuek
Lagi-lagi, fokus menit akhir. Dalam laga uji coba pertama melawan Afghanistan pada 16 November silam, hilang fokus di menit akhir menjadi sebab kekalahan 0-1 Timnas Indonesia. Kala itu, Indonesia kebobolan di menit 85.
ADVERTISEMENT
Hal ini kembali terjadi di laga kontra Myanmar. Gol yang bersarang ke gawang timnas tercipta di 17 menit akhir.
Persoalan ini sebenarnya juga terjadi di leg pertama play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Taiwan pada 7 Oktober lalu. Timnas Indonesia kebobolan di waktu tambahan babak kedua. Beruntungnya, mereka tetap menang dalam format dua pertandingan dan maju ke babak berikutnya.