4 Alasan N'Golo Kante Layak Jadi Man of the Match Final Liga Champions

30 Mei 2021 10:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante (tengah) mengangkat trofi usai memenangi laga final Liga Champions (29/5). Foto: David Ramos / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Chelsea asal Prancis N'Golo Kante (tengah) mengangkat trofi usai memenangi laga final Liga Champions (29/5). Foto: David Ramos / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
N'Golo Kante dipilih UEFA sebagai Man of the Match Final Liga Champions 2020/21, Minggu (30/5) dini hari WIB. Kontribusinya di lapangan melanggengkan Chelsea ke singgasana juara sekaligus mempersulit permainan Man City.
ADVERTISEMENT
UEFA Technical Observers, John Peacock dan Patrick Vieira, menilai langsung performa Kante. Hasilnya, mereka sepakat memilih si gelandang Prancis sebagai pemain terbaik dalam laga final Liga Champions di Estadio do Dragao, Portugal, tersebut.
Kai Havertz memang telah mencetak gol kemenangan Chelsea dengan bantuan umpan dari Mason Mount. Namun tetap saja, rasanya sulit bagi The Blues menjadi juara andai Kante tak main.
Kami memaparkan sejumlah alasan Kante layak menjadi Man of the Match Final Liga Champions. Silakan disimak.

1) N'Golo Kante memiliki statistik ciamik

N'Golo Kante dan Kurt Zouma dari Chelsea merayakan selebrasi setelah memenangkan Liga Champions (29/5). Foto: Pool via REUTERS
WhoScored mencatat bahwa N'Golo Kante melepas tiga tekel sukses beserta dua sapuan dan tiga intersep. Ia juga berhasil melakukan dua kali dribel. Kemudian, pemain bertinggi 168 cm--terpendek di lapangan--ini mampu memenangi empat duel udara.
ADVERTISEMENT
Ya, Kante dalam performa terbaiknya memang bisa tampil seeksplosif itu. Sebenarnya, pemain 30 tahun ini nyaris absen karena cedera, tetapi ia pulih pada waktu yang tepat dengan momen kontra Man City di final Liga Champions.

2) N'Golo Kante jadi bos lini tengah

Heatmap N'Golo Kante di laga final Liga Champions, Man City vs Chelsea. Foto: WhoScored
Dalam data heatmap dari WhoScored di atas; N'Golo Kante terlihat bergerak dari depan ke belakang, dari area kotak penalti Chelsea hingga kotak penalti lawan. Dia nyaris ada di mana-mana untuk menyetop aliran bola Man City.
Memang, posisi Kante lebih overload ke kanan, sehingga Raheem Sterling dan Phil Foden. Pemosisian diri yang baik juga menjadi kunci suksesnya di laga final Liga Champions ini.

3) Kante tak buat pelanggaran di final Liga Champions 2020/21

Pemain Chelsea, N'Golo Kante. Foto: JAVIER SORIANO/AFP
Dalam catatan WhoScored dan Squawka, tertera bahwa N'Golo Kante sama sekali tidak membuat pelanggaran dalam laga final Liga Champions 2020/21. Ini jelas menunjukkan kepiawaiannya sebagai gelandang bertahan yang sebenarnya memiliki 'tugas kotor'.
ADVERTISEMENT
Sudah begitu, Kante dan juga Cesar Azpilicueta adalah pemain Chelsea yang sama sekali tidak bisa dilewati pemain Man City. Kokoh.

4) N'Golo Kante nyaris mencetak gol

N'Golo Kante sebenarnya nyaris mencetak gol ke gawang Man City di final Liga Champions ini. Itu andai akurasi sundulannya yang memanfaatkan umpan silang lambung Ben Chilwell pada menit 17 tidak melebar.
Kendati tak mencetak gol, segala kontribusinya di lapangan sudah membuatnya layak terpilih sebagai Man of the Match Final Liga Champions 2020/21. Terbaik.
****