4 Kontroversi di Pekan Perdana Piala Menpora 2021

25 Maret 2021 14:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain PSM Makassar Rasyid Bakri (kanan) berusaha melewati pemain Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu pada pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Menpora, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (22/3).  Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain PSM Makassar Rasyid Bakri (kanan) berusaha melewati pemain Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu pada pertandingan babak penyisihan Grup B Piala Menpora, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (22/3). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Piala Menpora 2021 baru sepekan bergulir, namun sederet kontroversi sudah terjadi, baik di dalam maupun luar lapangan. Mulai dari kasus rasialisme, hingga tendangan kungfu, menghiasi pekan perdana gelaran pramusim Piala Menpora.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, publik juga sudah cukup terbiasa dengan berbagai drama di sepak bola Indonesia. Ya, kompetisi sepak bola dalam negeri memang kerap dibumbui kontroversi.
Kini, saat kompetisi sudah berhasil bergulir usai terhenti selama setahun, drama-drama semacam ini langsung tersaji. Bahkan, saat ajang pramusim Piala Menpora baru menginjak pekan perdana.
Berikut kumparanBOLA sajikan sederet kontroversi di pekan pertama Piala Menpora 2021. Silakan disimak.

Kasus Rasialis Patrich Wanggai

Patrich Wanggai saat menjalani latihan jelang tampil di Piala Menpora 2021. Foto: ANTARA/HO
Laga Persija Jakarta vs PSM Makassar di Grup B Piala Menpora menyisakan kasus rasialisme kepada striker PSM, Patrich Wanggai. Ya, Wanggai jadi sasaran rasialisme di Instagram tak lama usai membawa PSM memenangi laga dengan skor 2-0.
Kolom komentar pada unggahan Instagram Wanggai diwarnai caci maki serta perumpaan yang merujuk kepada binatang. Hal itu kemudian direspons PSM dengan mengirimkan surat resmi terkait sikap mereka terhadap permasalahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tak selang lama setelah ramai berita itu, salah seorang pelaku yang melontarkan komentar rasialisi kepada Wanggai meminta maaf. Hal itu diketahui dari unggahan Instagram eks pesepak bola Syamsir Alam.

Kiper Madura United Terpaksa Pakai Rompi

Kontroversi selanjutnya terjadi di Grup C dalam laga Madura United versus PS Sleman. Kiper Madura United, M. Ridho, terpaksa memakai rompi selama bertanding.
Hal ini karena jersi kiper Madura United berwarna hijau, sama dengan warna jersi yang dikenakan para pemain PS Sleman. Alhasil, M. Ridho harus memakai rompi sepanjang pertandingan, laiknya bermain di level SSB.

Tendangan Kungfu Kiper Persiraja

Grup D juga tak luput dari kontroversi. Sebagai informasi, dua laga dihelat di pekan pertama Grup D: Persiraja Banda Aceh vs Persita Tangerang, dan Persib Bandung vs Bali United.
ADVERTISEMENT
Di laga pertama, tendangan kungfu berbahaya menghantam perut pemain Persita, Nur Hardianto. Ia berbenturan dalam perebutan bola dengan kiper Persiraja, Fakrurrazi.
Kemudian, laga selanjutnya, yang dihelat di malam hari, benturan serupa juga terjadi. Pada menit ke-70, Esteban Vizcarra melakukan pelanggaran berbahaya. Kakinya menghantam leher Hariono saat berusaha melakukan tendangan salto di kotak penalti Bali United.
Beruntung, dua insiden tersebut tak menyebabkan cedera parah bagi para pemain.

Video Hoaks Rasialisme

Pemain Bali United Ilja Spasojevic berusaha melewati pemain Persib Bandung Ardi Idrus pada pertandingan Piala Menpora di Stadion Maguwoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (24/3). Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA FOTO
Masih dari grup D, laga Persib vs Bali United juga menyisakan drama lain. Hal itu adalah beredarnya video pertandingan dengan latar belakang suara para pendukung Persib menyanyikan chant bernada rasialisme dan ujaran kebencian terhadap rival mereka, Persija Jakarta.
Hal ini sempat ramai diperbincangkan di sosial media. Hingga akhirnya, pihak-pihak terkait langsung memberi klarifikasi bahwa video tersebut tidaklah benar.
ADVERTISEMENT
***