5 Pemain Chelsea yang Bermain Buruk saat Kalah dari Liverpool di Final Piala FA

Pemain Chelsea bereaksi setelah Cesar Azpilicueta gagal mengeksekusi penalti saat adu penalti melawan Liverpool di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (14/5/2022). Foto: Action Images via Reuters/Peter Cziborra

Chelsea harus menelan pil pahit di partai final Piala FA 2021/22. Dihelat di Stadion Wembley, The Blues takluk 5-6 dari Liverpool lewat babak adu penalti pada Sabtu (14/5) malam WIB.

Dua pemain Chelsea, Cesar Azpilicueta dan Mason Mount gagal mengeksekusi bola di depan gawang Alisson Becker ketika adu penalti berlangsung. Sementara itu, Liverpool berhasil mencatatkan 6 gol pada babak adu penalti, Kostas Tsimikas jadi penentu kemenangan The Reds pada laga tersebut.

Atas hasil ini, Chelsea harus mengulang kegagalannya tahun lalu, di mana mereka juga keluar sebagai runner-up. Lantas, siapa saja pemain yang tampil buruk atas kekalahan The Blues di laga ini? Simak ulasan berikut ini dengan data dikutip dari Sofascore.

1. Cesar Azpilicueta

Pemain Chelsea Cesar Azpilicueta berebut bola dengan pemain Wolverhampton Wanderers pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stamford Bridge, London, Inggris, Sabtu (7/5/2022). Foto: Andrew Couldridge/REUTERS

Nasib sial menimpa Cesar Azpilicueta. Diturunkan pada menit 105 saat tambahan waktu, bek kanan asal Spanyol ini minim kontribusi selama 15 menit bermain.

Selama bermain, ia hanya mencatatkan satu intersep dan memberikan empat umpan. Bahkan, kapten Chelsea ini gagal mengeksekusi penalti. Sepakannya membentur tiang kiri yang dijaga Alisson Becker.

2. Mason Mount

Pemain Chelsea Mason Mount (kanan) beraksi dengan pemain Liverpool Trent Alexander-Arnold di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (14/5/2022). Foto: Action Images via Reuters/Peter Cziborra

Dipercaya tampil penuh sepanjang laga, penyerang timnas Inggris ini gagal membantu Chelsea memenangkan laga final Piala FA. Dirinya tak bisa berkutik di hadapan barisan pertahanan Liverpool.

Mason Mount yang di plot sebagai winger, hanya mencatatkan dua tendangan ke gawang Liverpool. Soal peluang, ia hanya mengirim satu umpan kunci. Ketika dipercaya menjadi algojo di babak penalti, pemain berusia 23 tahun ini gagal mengeksekusi penalti, sepakannya ditepis oleh Alisson Becker.

3. Romelu Lukaku

Pemain Chelsea Romelu Lukaku beraksi dengan pemain Liverpool Virgil van Dijk di Stadion Wembley, London, Inggris, Sabtu (14/5/2022). Foto: Hannah McKay/REUTERS

Romelu Lukaku tampil melempem di lini depan. Tercatat, selama 85 menit berlaga, hanya satu sepakan yang mampu dilesakannya.

Perihal statistik, Lukaku hanya membuat satu tendangan yang melenceng jauh dari gawang. Ia juga lemah dalam duel di darat, dari dua kali duel, tak satu pun dimenangkannya.

4. Mateo Kovacic

Pemain Chelsea Mateo Kovacic mengontrol bola saat pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA melawan Lille (LOSC) di stadion Stamford Bridge, London. Foto: Justin Tallis/AFP

Sosok selanjutnya yang tampil buruk ketika bersua dengan Liverpool yakni Mateo Kovacic. Dipercaya tampil dari awal laga, Kovacic gagal menunjukkan permainan terbaiknya. Ia bahkan harus diganti oleh Kante di menit 66.

Sepanjang laga, Mateo Kovacic yang di plot di lini tengah Chelsea, tak mampu memberi kontribusi yang signifikan bagi The Blues. Gelandang berusia 28 tahun ini cuma memberikan 22 umpan kepada rekannya. Bahkan, ia tak mencatat satu pun peluang yang bisa membahayakan Alisson Becker.

5. Hakim Ziyech

Pemain Chelsea Hakim Ziyech berselebrasi usai mencetak gol pertama mereka ke gawang Crystal Palace di Selhurst Park, London, Inggris, Sabtu (19/2/2022). Foto: Action Images via Reuters/Andrew Boyers

Masuk menggantikan Romelu Lukaku pada menit ke 85, Hakim Ziyech diberi waktu 35 menit oleh Thomas Tuchel untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Tapi, eks penyerang Ajax ini gagal menjadi supersub bagi Chelsea

Ziyech tak mampu merepotkan Liverpool, ia bahkan tak membuat satu pun tendangan ke arah gawang The Reds. Pemain asal Belanda itu juga gagal ketika mendapat satu kali kesempatan dribbling. Tapi, ia sukses membayar kepercayaan sang pelatih lewat satu gol yang dilesakannya saat adu penalti.