6 Tim Liga 1 Ini Tak Sepakat Kompetisi Tanpa Degradasi

9 Mei 2021 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persib Bandung Wander Luis (kanan) berebut bola dengan dua pemain Persija Jakarta Yann Motta (kedua kiri) dan Otavio Dutra (kiri) pada pertandingan leg dua Final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4).  Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persib Bandung Wander Luis (kanan) berebut bola dengan dua pemain Persija Jakarta Yann Motta (kedua kiri) dan Otavio Dutra (kiri) pada pertandingan leg dua Final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wacana penghapusan regulasi degradasi di Liga 1 musim 2021 mengundang kecaman banyak pihak. Bahkan, dari para kontestan Liga 1 itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Komite Eksekutif PSSI menyepakati aturan tanpa degradasi di Liga 1 2021. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan klub yang tengah dilanda krisis finansial di tengah wabah virus corona ini.
Kendati begitu, putusan tersebut baru akan dipastikan dalam Kongres PSSI 29 Mei mendatang.
Sejauh ini ada enam tim yang keberatan dengan wacara regulasi tanpa degradasi. Siapa saja mereka? Berikut kumparanBOLA rangkum di bawah ini.

Borneo FC

Presiden Borneo FC, Nabil Husein. Foto: Instagram @Nabil Husein
Borneo FC menjadi tim yang langsung memberi respons atas wacana tanpa degradasi. Menurut Presiden Klub, Nabil Husein, regulasi tanpa degradasi adalah sebuah kemunduran bagi sepak bola Tanah Air.
''Borneo FC ingin sepak bola yang jelas aturannya. Karena tanpa degradasi, (adalah) satu kemunduran bagi sepak bola Indonesia,'' bunyi pernyataan resmi Nabil Husein, Kamis (6/5).
ADVERTISEMENT

Madura United

Selebrasi pemain Madura United usai mencetak gol ke gawang PSS Sleman pada pertandingan Piala Menpora di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (23/3). Foto: M Agung Rajasa/ANTARA FOTO
Madura United juga menolak rencana Liga 1 tanpa degradasi. Hal ini sebab mereka sudah melakukan persiapan tim jelang Liga 1 2021. Penghapusan degradasi dinilai membuat kompetisi tak lagi kompetitif.
''Persiapan Madura United selama ini adalah pelaksanaan kompetisi yang kompetitif dengan adanya promosi dan degradasi, bukan persiapan untuk sebuah turnamen seperti TSC tahun 2016,'' kata Direktur PT. Polana Bola Madura Bersatu, Zia Ulhaq, Sabtu (8/5).

Persipura Jayapura

Persipura Jayapura. Foto: Dok. PT LIB
Persipura sedari awal sudah tak setuju dengan wacana ini. Menurut mereka, rawan terjadi match fixing bila PSSI menerapkan regulasi tanpa degradasi.
''Sejak musim lalu kami sudah ribut saat virual meeting. Persipura jelas tidak setuju kompetisi tanpa degradasi. Seburuk apa pun kondisi tim saat ini, kami ingin tetap jalankan regulasi,'' kata Manajer Persipura, Ridwan Madubun, Sabtu (8/5).
ADVERTISEMENT
''Tanpa degradasi sudah pasti mengapaikan sporting merit, integritas. Kompetisi patut diragukan dan makin lebar peluang dilakukannya jual beli pertandingan,'' lanjutnya.

Persib Bandung

Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya dalam laga perempat final Piala Menpora 2021, di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Persib, melaui Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono, menyatakan bahwa promosi dan degradasi adalah prinsip dasar dalam kompetisi. Menurut mereka, PSSI sudah sepatutnya mengedepankan Sporting Merit dan Intergrity.
"Kami sangat menolak kompetisi Liga 1 tanpa degradasi karena hakikatnya suatu kompetisi adalah promosi dan degradasi," ujar Teddy kepada kumparan, Jumat (7/5).
"Jangan bicara mengenai kerugian dulu, prinsip dasar dari kompetisi yaitu Sporting Merit dan Intergrity harus dijalankan oleh PSSI/LIB. Sporting Merit dan Intergrity sangat jelas diatur di statuta FIFA dan AFC," tambahnya.

Persija Jakarta

Pemain Persija Jakarta merayakan gol yang dicetak Osvaldo Hayy (kedua kanan) ke gawang Persib Bandung pada pertandingan leg dua Final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO
Pembina Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko, menilai penghapusan degradasi membuat Liga 1 akan terasa seperti turnamen biasa. Di samping itu, regulasi tersebut akan menjadi tak adil bagi tim-tim Liga 2.
ADVERTISEMENT
''Bagi saya seandainya liga jadi digulirkan tetapi tidak ada sistem degradasi itu tak ubahnya seperti turnamen saja. Mengingat tidak ada nilai kompetisinya. Di samping itu, tentunya dari Liga 2 'kan juga ingin berkompetisi supaya masuk Liga 1,'' kata Ardhi, Kamis (7/5).
''Jadi, saya rasa perlu dipertimbangkan kembali supaya liga dapat kembali kepada marwahnya dan masing-masing klub akan berkompetisi penuh semangat serta punya target akhir,'' tambahnya.

Bali United

Pemain Bali United Ilija Spasojevic melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Persita Tangerang saat pertandingan Piala Menpora 2021. Foto: Hendra Nurdiyansyah/Antara Foto
Sama hal dengan Persija, Bali United juga memikirkan nasib tim-tim Liga 2 jika regulasi itu benar akan diterapkan PSSI. Menurut Pelatih Stefano 'Teco' Cugurra, regulasi tanpa degradasi akan membuat kualitas liga semakin melorot.
"Saya pikir tidak bagus. Dari Liga 2 juga tentu berusaha untuk bisa naik 3 tim ke Liga 1. Kita semua tahu sepak bola Indonesia sudah tidak ada kompetisi satu tahun. Jika tanpa degradasi tentu berpengaruh pada kualitas sepak bola Indonesia," kata Teco, Kamis (7/5)
ADVERTISEMENT
---
ADVERTISEMENT