8 Tim Debutan Final Liga Champions yang Gagal Angkat Trofi, Termasuk Man City

30 Mei 2021 14:44 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Manajer Manchester City Pep Guardiola terlihat sedih saat berjalan melewati trofi Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal - 29 Mei 2021. Foto: Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Manajer Manchester City Pep Guardiola terlihat sedih saat berjalan melewati trofi Liga Champions di Estadio do Dragao, Porto, Portugal - 29 Mei 2021. Foto: Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Man City dikalahkan Chelsea di final Liga Champions 2020/21. Skor akhir laga Minggu (30/5) dini hari WIB itu adalah 1-0. Gol semata wayang di laga ini dicatatkan oleh Kai Havertz (43').
ADVERTISEMENT
Ya, Chelsea resmi mengangkat trofi 'si Kuping Besar' pada musim ini di Estadio do Dragao, Portugal. Torehan ini merupakan gelar juara Liga Champions kedua bagi The Blues sepanjang sejarah klub.
Kekalahan City ini sekaligus memperpanjang catatan buruk bagi tim-tim debutan di final kompetisi paling bergengsi se-Eropa tersebut. Menurut laman resmi UEFA, terakhir kali sebuah tim yang berstatus debutan final berhasil menjuarai Liga Champions adalah pada 1997 silam.
Kane terpaku setelah Tottenham Hotspur kalah dari Liverpool di final Liga Champions. Foto: REUTERS/Susana Vera
Lantas, tim mana saja yang menyandang status debutan final Liga Champions yang gagal raih trofi? Berikut kumparan sajikan daftarnya, dikutip dari berbagai sumber.

Valencia, 2000

Pada 24 Mei 2000, final Liga Champions 1999/00 menggelar duel klasik antara dua klub dari Spanyol, Real Madrid dan Valencia. Valencia yang diperkuat pemain-pemain top macam Mauricio Pellegrino dan Gaizka Mendieta harus bertekuk lutut dengan skor 0-3.
ADVERTISEMENT
Gol-gol Madrid dalam laga yang berlangsung di Stade de France itu dicetak oleh Fernando Morientes (39'), Steve McManaman (67'), dan Raul (75').

Bayer Leverkusen, 2002

Madrid memenangi gelar Liga Champions ke-9 setelah berhasil mengalahkan Bayer Leverkusen 2-1 di Stadion Hampden Park pada 15 Mei 2002. Di partai tersebut Zidane masih berstatus sebagai pemain klub berjuluk Los Blancos.
Raul Gonzales membuka keunggulan 1-0 Madrid saat laga baru bergulir sembilan menit. Hanya berselang lima menit, Leverkusen menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol Lucio.
Namun, tepat menit akhir babak pertama Zidane sukses mencetak gol kedua Madrid. Gol itu ternyata menjadi penentu kemenangan gelar Madrid.

AS Monaco, 2004

Banyak orang yang menganggap final Liga Champions 2003/04 tidak begitu menarik. Karena hanya mempertemukan dua tim kuda hitam Eropa pada musim tersebut, FC Porto melawan AS Monaco.
ADVERTISEMENT
Tetapi momen 10 tahun lalu juga merupakan sejarah tersendiri bagi Jose Mourinho, untuk kali pertama ia mampu membawa pulang trofi Liga Champions.
Pertandingan final yang diselenggarakan di Veltins Arena, markas Schalke 04, sebenarnya berlangsung seimbang. Porto baru bisa menjebol gawang Flavio Roma pada menit 39, melalui sepakan Carlos Alberto. Monaco terus berusaha mengejar ketertinggalan, namun justru mereka harus kembali kebobolan oleh Deco pada menit 71.
Terus menerus menyerang membuat pertahanan Monaco menjadi rapuh, gol pamungkas Alenichev pada menit 75 kemudian memastikan Porto meraih gelar Liga Champions untuk kedua kalinya.

Arsenal, 2006

Tepat pada tanggal 17 Mei 2006 silam di Stade de France, Prancis, Barcelona berhasil memupus harapan Arsenal untuk meraih trofi Liga Champions perdananya.
ADVERTISEMENT
Arsenal sebelumnya belum pernah menjadi juara Liga Champions sama sekali. Bahkan ini adalah kesuksesan pertama mereka melaju ke babak final.
Pada laga itu, Barcelona dikejutkan oleh gol Sol Campbell di babak pertama. Bek asal Inggris itu menanduk bola hasil free kick dari sisi kiri pertahanan Barcelona.
Barcelona berusaha untuk menyamakan skor begitu babak kedua dimulai. Pada akhirnya Blaugrana memasukkan penyerang asal Swedia, Henrik Larsson, pada menit ke-61.
Larsson kemudian memberikan assist pada Samuel Eto'o pada menit ke-76. Eks penyerang Celtic itu juga kembali memberikan kontribusinya atas terciptanya gol Juliano Belletti pada menit ke-80. Arsenal tak mampu membalas balik. Barcelona akhirnya menang dengan skor 2-1.

Chelsea, 2008

Manchester United bersua Chelsea pada laga final Liga Champions 2008, di Luzhniki Stadium, Moscow, Rusia pada 21 Mei 2008. Ragam ketegangan terjadi, termasuk momen yang berkaitan dengan Cristiano Ronaldo serta puncaknya ; adu penalti.
ADVERTISEMENT
Pada babak final, Cristiano Ronaldo mencetak gol pembuka pada menit ke-26. Chelsea baru bisa membalas pada pengujung babak pertama via Frank Lampard. Setelah waktu normal selesai, adu penalti menjadi momen menegangkan.
Cristiano Ronaldo menjadi perhatian setelah gagal menaklukkan Petr Cech. Beruntung, dua algojo Chelsea gagal, yakni John Terry dan Nicolas Anelka. Pesta para pendukung Manchester United terjadi setelah sepakan kaki kanan Anelka berhasil dimentahkan kiper Edwin van der Sar.

Tottenham Hotspur, 2019

Liverpool berhasil menjuarai Liga Champions 2019. Ini setelah The Reds mengalahkan Tottenham Hotspur dua gol tanpa balas di final.
Pada pertandingan yang dihelat di Wanda Metropolitano pada 2 Juni 2019 itu, Liverpool membuka keunggulan pada menit kedua ketika handball Moussa Sissoko membuat mereka mendapat penalti. Mohamed Salah mengeksekusi dengan sempurna ke gawang Hugo Lloris.
ADVERTISEMENT
Setelah babak pertama berakhir dengan keunggulan Liverpool 1-0, Spurs gantian menekan habis-habisan di babak kedua. Keasyikan menyerang, gawang Spurs malah bobol lagi pada menit ke-87 oleh gol Divock Origi.

Paris Saint-Germain, 2020

Sempat diwarnai penundaan akibat virus corona, Liga Champions musim 2020 akhirnya selesai juga terselenggara. Bayern Muenchen keluar sebagai kampiun.
Bayern mengukuhkan diri sebagai kampiun berkat kemenangan 1-0 atas Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga final di Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Portugal pada 23 Agustus 2020.
Gol tunggal dari Kingsley Coman membawa raksasa Jerman naik ke podium juara.
****