9 Drama Pra Piala Dunia 2022: Mo Salah Dilaser hingga Ronaldo Dipermalukan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 27 negara sudah memastikan tempat di Piala Dunia 2022 yang bakal dihelat di Qatar, November mendatang. Masih ada 5 negara lain yang bakal menyusul. Sejak Pra Piala Dunia 2022 dimulai pada Juni 2019, banyak drama tersaji.
ADVERTISEMENT
Babak kualifikasi ini tak berjalan datar. Ada dinamika dan drama tersaji, sebut saja yang muncul di laga Senegal vs Mesir, Rabu (30/3). Wajah bintang Mesir, Mohamed Salah , dipenuhi laser yang membuatnya gagal mengeksekusi penalti.
Berangkat dari hal tersebut, berikut kumparan sajikan 9 drama di Pra Piala Dunia 2022. Ada apa saja?
Ribut-ribut Otoritas Kesehatan yang Bikin Brasil vs Argentina Ditangguhkan
Brasil vs Argentina dijadwalkan bentrok di Corinthians Arena, 5 September 2021 lalu, dalam laga Pra Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL. Namun, intervensi otoritas kesehatan Brasil membuat kisruh di lapangan dan laga pun ditangguhkan.
Menurut pemaparan Reuters, ofisial dari regulator kesehatan Brasil, Anvisa, memasuki area lapangan Corinthians Arena ketika laga Brasil vs Argentina baru berjalan lima menit. Sontak, para pemain dari kedua tim terkejut akan aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Para penggawa La Albiceleste lalu masuk ke ruang ganti. Pelatih dan kapten Argentina, Lionel Scaloni dan Lionel Messi, tetap berkumpul di tepi lapangan untuk membahas insiden tiba-tiba itu. La Pulga juga sempat marah dan kecewa atas insiden tersebut.
Akar masalahnya adalah 4 pemain Argentina yang dianggap melanggar aturan karantina di Brasil. Mereka semua berasal dari tim Liga Inggris, yakni Cristian Romero (Tottenham Hotspur), Giovani Lo Celso (Tottenham Hotspur), Emiliano Martinez (Aston Villa), dan Emiliano Buendia (Aston Villa).
Pada akhirnya, laga pun ditangguhkan dan belum ada jadwal pasti kapan akan kembali digelar. Hingga kualifikasi Zona CONMEBOL usai pada Rabu (30/3), laga tersisa 1 antara Brasil vs Argentina yang baru memainkan 17 pertandingan.
ADVERTISEMENT
Rusia Ditendang FIFA
Tak kalah heboh dengan ribut-ribut tim medis di laga Brasil vs Argentina, keputusan FIFA menendang Rusia juga menimbulkan kontroversi. Keputusan ini diambil setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu.
Setelah awalnya FIFA melarang Rusia mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan, hukuman lebih berat dijatuhkan dengan menendang Rusia yang masih berpeluang maju ke Piala Dunia 2022.
''FIFA dan UEFA hari ini telah memutuskan bersama bahwa semua tim Rusia, baik tim perwakilan nasional (timnas) atau klub, akan ditangguhkan dari partisipasi di kompetisi FIFA dan UEFA hingga pemberitahuan lebih lanjut,'' bunyi pernyataan bersama FIFA dan UEFA pada 28 Februari lalu.
Setelah hanya menjadi runner up Grup H, Rusia terjun ke babak playoff Path B dan dijadwalkan melawan Polandia di semifinal. Namun, hukuman FIFA membuat mereka otomatis tersingkir dan tak bisa berlaga di Piala Dunia 2022 setelah edisi sebelumnya menjadi tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Mohamed Salah Diserang Laser hingga Gagal Penalti
Mohamed Salah adalah salah satu bintang yang gagal mentas di Piala Dunia 2022. Mesir sejatinya punya peluang besar melaju ke Qatar setelah menang 1-0 atas Senegal di leg pertama putaran ketiga Kualifikasi Zona Afrika. Itu terjadi berkat gol bunuh diri Saliou Ciss (4').
Namun, saat leg kedua dihelat di Stade Me Abdoulaye Wade, Rabu (30/3), gol bunuh diri menghiasi laga ini dan kembali terjadi di menit 4. Kali ini pemain Mesir, Hamdi Fathi, yang melakukannya. Agregat pun imbang 1-1 di waktu normal dan laga diteruskan ke babak adu penalti.
Insiden laser pun terjadi. Sebenarnya, aksi tak terpuji ini sudah terjadi sebelum pertandingan memasuki babak adu penalti. Namun, para suporter tim tuan rumah semakin gencar melakukan teror ke pemain Mesir saat adu penalti.
ADVERTISEMENT
Saat Mo Salah ingin menendang penalti, nyaris seluruh wajahnya tertutup dengan cahaya laser berwarna hijau. Hal ini tampaknya cukup mengganggu konsentrasi Salah saat ingin menendang bola dan tembakannya pun melambung jauh di atas mistar.
Seisi stadion Stade Me Abdoulaye Wade langsung merayakan momen tersebut. Pada akhirnya, tim tuan rumah berhasil menang adu penalti dengan skor 3-1. Sadio Mane cs dipastikan lolos ke babak utama Piala Dunia 2022 di Qatar dan ini menjadi luka kedua dari Mane untuk Salah setelah sebelumnya Mesir keok di final Piala Afrika 2021.
Kanada Akhiri Puasa 36 Tahun
Kanada menjadi negara pertama dari Concacaf yang berhasil mengamankan tempat di babak utama Piala Dunia 2022 usai menang 4-0 atas Jamaika, Senin (28/3). Hal ini adalah pencapaian dramatis bagi Alphonso Davies cs setelah terakhir kali mentas di Piala Dunia pada 36 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kanada terakhir kali tampil di Piala Dunia pada 1986 yang berlangsung di Meksiko. Keberhasilan ini disambut riang gembira oleh publik Kanada. Setelah wasit meniup peluit panjang, seluruh pemain menyerbu lapangan dan menuju ke arah tribune penonton.
Sekitar 29 ribu penonton yang memadati BMO Field berpesta bersama dengan penggawa Kanada. Mereka melakukan selebrasi ‘Viking Clap’. Di lain sisi, tangis bek Bayern Muenchen, Alphonso Davies, yang menyaksikan laga via layar kaca juga pecah saat Kanada mengakhiri puasa 36 tahun.
ADVERTISEMENT
"Saya akan pergi ke Piala Dunia. Kami akan pergi ke Piala Dunia, kawan! Saya tidak percaya. Saya menangis. Impian saya menjadi kenyataan," ucap Davies, dikutip dari Goal International.
Vietnam Main 'Kotor'
Vietnam dijatuhi hukuman denda oleh FIFA karena main 'kotor' di laga Pra Piala Dunia 2022 melawan Arab Saudi, 16 November 2021. Pasukan Park Hang-seo didenda USD 6.400 atau setara Rp 91,5 juta.
ADVERTISEMENT
The Golden Star memang bermain 'barbar' pada laga yang digelar di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam itu. Tercatat, ada 6 kartu kuning dilayangkan wasit kepada para pemain Vietnam.
Menurut peraturan FIFA, tim dengan 5 pemain atau lebih yang menerima kartu kuning dalam suatu pertandingan akan didenda. Vietnam tercatat melakukan 17 pelanggaran dalam laga yang berkesudahan dengan skor 1-0 untuk kemenangan Arab Saudi.
Enam pemain Vietnam yang menerima kartu kuning pada laga itu adalah Que Ngoc Hai, Nguyen Thanh Chung, Nguyen Tuan Anh, Nguyen Cong Phuong, Nguyen Van Toan, dan Phan Van Duc.
Pada akhirnya, tim besutan Park Hang-seo finis sebagai juru kunci Grup B di putaran ketiga Kualifikasi Zona Asia. Vietnam cuma bisa menang 1 kali, seri 1 kali, dan 8 laga sisanya kalah usai menjadi lumbung gol Arab Saudi hingga Jepang.
ADVERTISEMENT
Cristiano Ronaldo Dipecundangi Bek Irlandia
Dalam laga ke-9 di babak kualifikasi, 12 November 2021, Selecao da Quinas bertandang ke markas Irlandia. Dalam laga yang berakhir imbang 0-0 itu, Ronaldo dipermalukan oleh Shane Duffy.
Aksi Shane Duffy terjadi di menit 23. Saat itu, ia tengah menguasai bola di area pertahanan. Di momen tersebut, Ronaldo dengan sigap melakukan pressing ketat untuk merebut bola.
Kendati ditekan CR7, Duffy tampak tenang dan malah memecundangi Ronaldo. Ia melakukan beberapa gerakan simpel untuk menggocek Ronaldo dan aksinya berhasil. Duffy mengubah arah bola serta melewati Cristiano Ronaldo yang hanya bisa gigit jari karena gagal merebut bola.
ADVERTISEMENT
Robert Lewandowski cs Diguyur Hujan Botol
Tindakan tak terpuji menyasar Robert Lewandowski cs saat bertandang ke markas Albania di Stadion Arena Kombetare, 13 Oktober 2021. Laga Grup I Pra Piala Dunia 2022 itu berujung rusuh dengan hujan botol dari suporter tuan rumah.
Kerusuhan itu terjadi di menit 77. Penyebabnya adalah gol dari Karol Swiderski yang membuat Polandia unggul 1-0. Selayaknya pemain yang mencetak gol, mereka berselebrasi. Namun, itu menuai amarah dari suporter Albania.
Seketika lapangan mengalami hujan botol. Suporter tuan rumah yang tak terima timnya kebobolan langsung melemparkan botol ke arah para pemain Polandia, termasuk Lewandowski.
Kamil Glik sempat dibuat naik pitam atas tindakan tak terpuji itu. Sementara sang kapten, Lewandowski, mengangkat kedua tangannya sebagai bentuk kecewa dan rasa tak nyaman.
Pertandingan harus dihentikan sementara. Ofisial Polandia di bangku cadangan meminta para pemainnya untuk segera meninggalkan lapangan dan laga ditunda sekitar 20 menit sebelum dilanjutkan dengan skor 1-0 untuk kemenangan tim tamu yang tak berubah.
ADVERTISEMENT
Kini, Lewandowski cs sudah memastikan tempat di Piala Dunia 2022 usai sempat terlempar ke babak playoff. Mereka menang otomatis usai Rusia ditendang FIFA dan menumbangkan Swedia 2-0 di final Path B, Rabu (30/3).
Aksi Rasialis Suporter Hungaria
Insiden tak mengenakkan harus dialami beberapa penggawa Timnas Inggris di laga Pra Piala Dunia 2022 kontra Hungaria, 3 September 2021. Mereka menjadi korban rasialis.
Aksi rasialis ini dilakukan suporter Hungaria yang datang ke Stadion Puskas Arena, Budapest, Hungaria. Para penonton menggaungkan 'suara monyet' sebagai bentuk ejekan rasialisme kepada tim Inggris.
Fan Hungaria menyasar beberapa penggawa Inggris, termasuk Raheem Sterling yang dicemooh saat menguasai bola. Tindakan ini semakin jelas terdengar saat Sterling membuat assist untuk gol kedua Inggris yang dibukukan Harry Kane. Laga pun usai dengan skor 4-0 untuk kemenangan The Three Lions.
ADVERTISEMENT
Tak kapok, mereka kembali berulah saat bersua Inggris di Wembley Stadium, 13 Oktober 2021. Suporter Hungaria meneriaki kata 'Boo!' saat para pemain berlutut sebelum laga untuk menunjukkan kepedulian terhadap tindakan rasisme di sepak bola. Aksi rasialis itu membuat para suporter Hungaria dipentung petugas keamanan.
Asosiasi Sepak Bola Hungaria pun kena getahnya atas aksi tak terpuji para suporternya. Mereka harus membayar denda sebesar 158 juta poundsterling (Rp 3 triliun) kepada FIFA.
Timnas Italia Nyampah di Ruang Ganti Stadion Usai Gagal ke Piala Dunia 2022
Pada laga playoff kontra Makedonia Utara, 25 Maret lalu, Italia bermain di hadapan publik sendiri di Stadion Renzo Barbera. Namun, pasukan Roberto Mancini tak kuasa menembus pertahanan lawan meski menebar 32 upaya. Pada akhirnya, Makedonia Utara menang dramatis 1-0 lewat gol injury time Aleksandar Trajkovski di menit 90+2.
ADVERTISEMENT
Gli Azzurri tentu kecewa gagal mentas di Qatar, terlebih ini adalah kegagalan kedua secara beruntun setelah sebelumnya dijegal Swedia di babak playoff pada edisi 2018. Namun, kekecewaan tersebut tak sepatutnya membuat markas klub Serie C, Palermo, menjadi kotor tak berbentuk.
Beberapa hari setelah kekalahan memalukan itu, viral video di media sosial yang menunjukkan betapa kacaunya ruang ganti skuad Italia di Stadion Renzo Barbera.
Setelah viral, pemain Timnas Italia, Leonardo Bonucci buka suara. Pemain yang juga merumput bersama Juventus itu berjanji ruang ganti yang kotor tidak akan terulang lagi.
ADVERTISEMENT
"Ruang ganti yang kotor adalah kesalahan besar kami. Lain kali kami akan lebih memperhatikan kebersihan. Saat itu kami kecewa jadi kami tidak memperhatikan detail. Kami akan lebih perhatian di laga berikutnya, kami mohon maaf," ucap Bonucci, dikutip dari Football Italia.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah aspek yang kami remehkan dan kami sudah meminta maaf kepada Palermo Calcio,” kata Humas Timnas Italia, Paolo Corbi.