CVR, Thiago Silva

AC Milan atau Everton, ke Mana Sebaiknya Thiago Silva Pergi?

9 Juni 2020 17:00 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Thiago Silva mengangkat trofi juara Ligue 1 2018/19. Foto: AFP/Franck Fife
zoom-in-whitePerbesar
Thiago Silva mengangkat trofi juara Ligue 1 2018/19. Foto: AFP/Franck Fife
ADVERTISEMENT
35 tahun bukan lagi usia yang muda buat pesepak bola. Tak sedikit juga yang memilih gantung sepatu saat memasuki usia segitu.
ADVERTISEMENT
Opsi lainnya, ya, pindah ke liga non-Eropa. Major League Soccer (MLS) atau liga-liga di Asia, misalnya. Kembali ke mantan klub juga bisa menjadi alternatif lainnya.
Barangkali itulah isi kepala Thiago Silva saat ini. Bek asal Brasil ini segera mengakhiri delapan tahun kebersamaannya dengan Paris Saint-Germain (PSG). Tepatnya, setelah musim 2019/20 usai.
Masa bakti Silva di PSG sebenarnya akan berakhir pada 30 Juni 2020. Namun, karena Liga Champions baru digelar pada Agustus, kontrak pemain asal Brasil itu diperpanjang selama dua bulan.
Thiago Silva akan tinggalkan PSG di akhir musim 2019/20. Foto: AFP/Franck Fife
Santer dikabarkan AC Milan bakal menampungnya. Betul, Rossoneri bukanlah rumah asing buat Silva. Dia pernah tiga musim bermukim di sana.
Kontribusinya tak main-main. Silva, bersama Zlatan Ibrahimovic, sukses membawa Milan memenangi Serie A di musim 2010/11. FYI, itulah Scudetto terakhir mereka sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Silva jelas jadi transaksi ideal buat Milan. Pertama dari segi harga. Toh, nantinya mereka akan mendapatkan bek Timnas Brasil itu dengan cuma-cuma.
Selain itu pengalaman dan jiwa kepemimpinan Silva akan banyak memberikan impak kepada skuat Milan saat ini. Well, bukan rahasia lagi kalau minimnya semangat juang merupakan problem utama mereka sejak awal musim.
Itulah mengapa Milan kemudian mendatangkan Ibrahimovic pada Januari lalu. Tujuannya, ya, demi mengatrol semangat juang Hakan Calhanoglu cs.
Hadirnya Silva bakal memperkuat divisi pertahanan Stefano Pioli. Mengingat sejauh ini cuma Alessio Romagnoli dan Simon Kjaer yang performanya paling stabil sebagai bek tengah.
Lagipula statistik permainan Silva juga masih mentereng, kok. 20 kali mentas di Ligue 1 dan 6 kali di Liga Champions, dia membukukan rata-rata 1,4 tekel sukses, 1,3 intersep, dan 2,7 sapuan per laga.
ADVERTISEMENT
Eh, tapi bukan cuma Milan yang menginginkan Silva. Everton juga ikut-ikutan membuatnya. Kabarnya ini didasari atas permintaan langsung dari sang pelatih, Carlo Ancelotti. Pria berjuluk Don Carlo itu pernah menjadi pelatih Silva di PSG.
Secara urgensi, Everton memang membutuhkan bek tengah kompeten. Mereka cuma punya Yerry Mina, Michael Keane, dan Mason Holgate sebagai opsi reguler. Kombinasi yang tak bisa dibilang tokcer karena sudah 46 gol yang bersarang ke gawang Everton --terbanyak keenam di Premier League.
Ancelotti Foto: Everton
Kompetisi elite macam Premier League bisa jadi pilihan menarik buat Silva. Secara, dia banyak menghabiskan kariernya Ligue 1 yang tingkat kompetitifnya rendah.
Kalau usia Silva masih muda, sih, enggak masalah. Yang jadi soal, umurnya sudah senja. Dia mungkin akan kesulitan meladeni tingginya intensitas permainan Premier League.
ADVERTISEMENT
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten