Ada Pirlo dan Gattuso dalam Diri Sandro Tonali

16 Oktober 2019 10:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandro Tonali menjalani debut di Timnas Italia senior. Foto: FIGC
zoom-in-whitePerbesar
Sandro Tonali menjalani debut di Timnas Italia senior. Foto: FIGC
ADVERTISEMENT
Kebijakan rotasi diberlakukan pelatih Italia, Roberto Mancini, dalam pertandingan melawan Liechtenstein, Rabu (16/10/2019) dini hari WIB. Berkat kebijakan tersebut, Sandro Tonali akhirnya diberikan kesempatan menjalani debut dengan kostum Azzurri.
ADVERTISEMENT
Tonali sebetulnya sudah pernah dipanggil Mancini sebelum ini. Akan tetapi, kesempatan bermain memang belum bisa dia dapatkan. Menghadapi Liechtenstein di Kualifikasi Piala Eropa 2020, gelandang Brescia itu turun pada menit ke-74 menggantikan Federico Bernardeschi.
Seusai laga yang dimenangi Italia dengan skor 5-0 itu, Tonali mengaku sempat kesulitan menahan emosinya saat pertama kali menjejak lapangan sebagai pemain timnas senior. Namun, itu tidak berlangsung lama.
"Rasanya luar biasa. Tidak semua orang bisa bermain untuk Lo Nazionale. Setelah 30 detik, di mana aku merasa begitu emosional menghadapi kenyataan, aku akhirnya bisa menenangkan diri," ucap Tonali kepada Rai Sport.
Pemain muda Italia, Sandro Tonali. Foto: Getty Images/Claudio Villa
"Pelatih bilang bahwa kami semua harus siap bermain jadi aku sebenarnya tidak kaget-kaget amat. Semua orang di skuat ini begitu ramah kepada pendatang baru kepadaku. Ini membuat segalanya jadi terasa mudah."
ADVERTISEMENT
"Aku tidak tahu seberapa banyak aku akan bermain. Kita lihat saja dari laga satu ke laga lainnya. Sistem di sini berbeda dan tentunya ada lebih banyak pemain berkualitas di tim Italia, tetapi peran dan posisi yang kujalankan tidak berubah," lanjut Tonali.
Ketika pertama kali dipanggil oleh Mancini, Tonali masih bermain di Serie B untuk Brescia. Kini, dia memang masih bertahan Le Rondinelle, tetapi pemuda 19 tahun itu sudah resmi menjadi pemain kaliber Serie A.
Sejauh ini Tonali sudah turun 6 kali di Serie A untuk Brescia dan dari sana dia sudah mencatatkan 2 assist. Namun, Tonali bukanlah pemain yang hanya piawai mengkreasi gol. Secara umum, permainannya begitu komplet.
WhoScored mencatat bahwa Tonali mampu membukukan 1,8 dribel dan 2,3 umpan kunci per laga. Selain itu, dia pun sanggup menorehkan 1,5 tekel, 1 intersep, dan 1,2 sapuan per pertandingan.
ADVERTISEMENT
Sandro Tonali, bintang muda Brescia. Foto: Dok. Brescia Calcio
Ketika pertama kali mencuat ke permukaan, Tonali kerap dibandingkan dengan Andrea Pirlo, terutama karena gaya rambut mereka mirip. Akan tetapi, menilik catatan statistiknya itu, Tonali bisa dibilang lebih dari sekadar penerus Pirlo.
"Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo, tetapi aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit [Gennaro] Gattuso dalam diriku," ujar Tonali.
Adapun, dalam pertandingan melawan Liechtenstein itu, Tonali bukan satu-satunya debutan di kubu Italia. Bek Napoli, Giovanni Di Lorenzo, pun mendapat kehormatan serupa. Atas keberhasilan tersebut, Di Lorenzo mengucapkan terima kasihnya kepada Carlo Ancelotti.
"Aku berutang banyak pada Ancelotti karena dia sudah memberikan kepercayaan padaku sejak awal musim di Napoli. Sekarang, aku harus membayar itu semua dengan memberi yang terbaik," ucap mantan bek Empoli tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan kemenangan atas Liechtenstein, Italia semakin kokoh di puncak klasemen Grup J dengan koleksi 24 poin dari 8 pertandingan. Khusus bagi Mancini, hasil ini membawanya berdiri sejajar dengan sosok legendaris Vittorio Pozzo dengan catatan 9 kemenangan beruntun.