Adrien Rabiot, Jimat Baru Juventus

22 Januari 2020 17:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adrien Rabiot menerima instruksi dari Maurizio Sarri. Foto: AFP/Marco Bertorello
zoom-in-whitePerbesar
Adrien Rabiot menerima instruksi dari Maurizio Sarri. Foto: AFP/Marco Bertorello
ADVERTISEMENT
Adrien Rabiot datang ke Juventus dengan meninggalkan polemik di klub lamanya, Paris Saint-Germain. Polemik itulah yang kemudian sempat menghambat perkembangan kariernya di Allianz Stadium.
ADVERTISEMENT
Ceritanya, Rabiot menolak sodoran perpanjangan kontrak dari manajemen PSG pada musim lalu. Rabiot memang ingin angkat kaki dari Parc des Princes dan dia berniat menghabiskan masa kontraknya sebelum pergi dengan cuma-cuma.
Namun, keputusan Rabiot tersebut tidak direspons positif oleh PSG. Pemain berambut keriting itu dinilai sudah membangkang dan akhirnya dilarang berpartisipasi di klub dalam kapasitas apa pun.
Maka, Rabiot pun praktis menganggur selama kurang lebih setengah musim. Jangankan bermain, berlatih saja dia tidak bisa. Ini membuat Rabiot datang ke Juventus pada musim panas 2019 dengan kondisi fisik yang tidak fit.
Adrien Rabiot dalam konferensi pers perdana sebagai pemain Juventus. Foto: Dok. Juventus
Alhasil, Rabiot pun harus bersabar. Selangkah demi selangkah dia kudu gamit lagi apa yang hilang selama setengah tahun. Proses ini pun tidak berjalan mudah bagi pemuda Prancis itu.
ADVERTISEMENT
Rabiot mulanya cuma dipercaya untuk tampil menghadapi tim-tim yang, di atas kertas, lemah. Kalaupun menghadapi tim yang lebih besar, Rabiot hanya diberi kesempatan tampil sebagai pengganti.
Inilah yang membuat nama Rabiot sempat masuk dalam rumor transfer. Kabarnya, klub-klub Premier League seperti Arsenal, Everton, dan Manchester United menginginkan jasanya pada Januari ini.
Akan tetapi, dari proses yang berat itu, Rabiot akhirnya berhasil mencuri hati pelatih Maurizio Sarri. Terhitung sejak pertandingan Liga Champions kontra Bayer Leverkusen, 12 Desember lalu, Rabiot hampir selalu turun sebagai starter.
Pengecualian terjadi pada pertandingan Supercoppa melawan Lazio. Pada laga itu Rabiot hanya disimpan sebagai pemain cadangan.
Adrien Rabiot, Leonardo Bonucci, dan Miralem Pjanic di sesi latihan Juventus. Foto: AFP/Marco Bertorello
Terhitung, sejak awal musim ini, Rabiot telah dipercaya tampil sebagai starter oleh Juventus dalam 11 pertandingan. Hebatnya, dalam 11 laga itu, 'Si Nyonya Tua' selalu meraih kemenangan. Rabiot pun jadi semacam jimat bagi Juventus.
ADVERTISEMENT
Memang, sih, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan laga di mana Rabiot turun sebagai starter di awal musim adalah laga-laga mudah. Namun, masa hanya karena begitu kita lantas menafikan kontribusinya?
Toh, Rabiot sendiri berhasil tampil gemilang pada laga Serie A melawan Roma, 13 Januari silam. Dalam laga itu dia sukses menorehkan 1 tekel sukses, 1 sapuan, 1 intersep, 1 kemenangan duel udara, dan 2 dribel sukses.
Catatan-catatan itu menunjukkan kehebatan Rabiot sepenuhnya. Dia adalah seorang gelandang bertahan yang piawai melakukan recovery sekaligus membangun ulang serangan dengan gegas lewat kelebihan teknisnya.
Atribut Rabiot itulah yang selama ini tidak dimiliki Juventus. Itulah mengapa, pemain kidal ini sekarang seperti tak tergantikan di lini tengah Bianconeri. Melawan Roma di Coppa Italia, Kamis (23/1), pun rasanya akan begitu.
Adrien Rabiot, jimat baru Juventus? Foto: AFP/Marco Bertorello
Menurut prediksi dari Sky Italia, Juventus akan bermain dengan format tiga gelandang dalam pertandingan itu. Miralem Pjanic bermain di tengah sebagai regista dengan diapit oleh Rodrigo Bentancur dan Rabiot.
ADVERTISEMENT
Di atas kertas, keberadaan Pjanic, Bentancur, dan Rabiot semestinya bisa membuat Juventus nyaman menguasai pertandingan. Pasalnya, tiga gelandang ini memang saling melengkapi.
Pjanic unggul dalam visi dan akurasi umpan, Rabiot piawai dalam recovery bola dan mendaur ulang permainan, sementara Bentancur adalah hibrida kedua nama tersebut.
Untuk Rabiot sendiri, pertandingan kontra Roma nanti akan menjadi ajang pembuktian termutakhir baginya. Jika kembali tampil bagus, artinya dia memang sudah pantas dijadikan tumpuan oleh Juventus.