AFC Luruskan Kontroversi Kartu Merah Pemain Irak di 16 Besar Piala Asia

3 Februari 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Irak Ayman Hussein mendapat kartu merah oleh wasit Alireza Faghani di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, pada 29 Januari 2024. Foto: Thaier Al-Sudani/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Irak Ayman Hussein mendapat kartu merah oleh wasit Alireza Faghani di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, pada 29 Januari 2024. Foto: Thaier Al-Sudani/REUTERS
ADVERTISEMENT
Terjadi kontroversi dalam laga Irak vs Yordania dalam babak 16 besar Piala Asia di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, pada 29 Januari 2024. Kini, pihak ofisial Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengeluarkan pernyataan resmi untuk meluruskan polemik.
ADVERTISEMENT
Kontroversi terjadi setelah Aymen Hussein mencetak gol di menit 75 yang mengubah skor jadi 2-1 untuk keunggulan Irak. Ia berselebrasi sampai keluar lapangan lalu kembali lagi, kemudian merayakan gol dengan cara duduk di lapangan sambil membuat gesture orang sedang makan.
Dua menit berselang, wasit asal Iran yang memimpin jalannya laga, Alireza Faghani, mengganjarnya dengan kartu kuning kedua berujung kartu merah. Ya, ini memang kartu kuning kedua untuk Hussein, sebelumnya ia menerima kartu kuning di menit 45+3 karena insiden lain.
Hal ini diprotes oleh segenap skuad dan ofisial Irak. Bahkan, sampai setelah pertandingan usai, protes dari kubu Irak masih menggema. Adapun hasil laga adalah 2-3, Yordania mencetak dua gol di injury time.
ADVERTISEMENT
Pemain Irak Ayman Hussein merayakan gol kedua mereka di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, pada 29 Januari 2024. Foto: Thaier Al-Sudani/REUTERS
Pada Jumat (2/2), AFC mengeluarkan pernyataan resmi soal kontroversi tersebut. Secara garis besar, mereka membenarkan keputusan wasit di laga itu.
"Kartu kuning pertama menit 45+3 (karena tindakan dan perkataan kasar), kartu kuning kedua menit ke-77 (karena membuat laga tertunda terlalu lama), dan berujung kartu merah kepada pemain Irak bernomor punggung 18 Aymen Hussein," tulis ofisial AFC di situs web resmi.
AFC menegaskan bahwa dasarnya adalah Laws of the Game yang dirilis oleh IFAB (The International Football Association Board). Jadi, keputusan pemberian kartu kuning kedua kepada Hussein didasarkan pada Law 12, di mana Wasit harus memperingatkan pemain yang terlalu menunda restart.
Pemain Irak Ayman Hussein merayakan gol kedua mereka di Stadion Internasional Khalifa, Al Rayyan, Qatar, pada 29 Januari 2024. Foto: Thaier Al-Sudani/REUTERS
"Aymen Hussein terlalu menunda dimulainya kembali pertandingan setelah mencetak gol pada menit ke-75. Saat selebrasi sang pemain, wasit memberikan peringatan keras kepada Aymen Hussein sebanyak tiga kali sebelum akhirnya memberinya kartu kuning kedua," tulis AFC.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal ini, peringatan kedua yang diberikan kepada Aymen Hussein adalah keputusan yang tepat dari wasit, sesuai dengan Laws of the Game. AFC sangat mendorong para fan , media, dan pemangku kepentingan untuk menghormati keputusan yang dibuat oleh ofisial pertandingan," tandas mereka.