Aksi Anti-Semit, Perilaku Tidak Mengenakkan Suporter Arsenal Lainnya

21 Desember 2018 8:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pemain Arsenal merayakan gol Mesut Oezil ke gawang Watford. (Foto: Reuters/Peter Cziborra)
zoom-in-whitePerbesar
Para pemain Arsenal merayakan gol Mesut Oezil ke gawang Watford. (Foto: Reuters/Peter Cziborra)
ADVERTISEMENT
Aksi lempar botol yang dilakukan suporter Arsenal terhadap Dele Alli adalah aksi yang tidak mengenakkan. Namun, ternyata ada aksi tidak mengenakkan lain yang dilakukan suporter Arsenal lainnya di laga melawan Tottenham Hotspur: perilaku anti-Semit.
ADVERTISEMENT
Laga perempat final Piala Liga Inggris musim 2018/19 yang mempertemukan antara Arsenal melawan Tottenham Hotspur berlangsung cukup seru. Klinisnya Spurs di laga tersebut pada akhirnya membawa mereka memenangi laga dengan skor 2-0, lewat gol-gol yang dicetak oleh Dele Alli dan Son Heung-min.
Namun, selain menyajikan keseruan, laga itu juga menyisakan beberapa noda. Setelah lemparan botol yang dialamatkan kepada Alli--berbuah tanda jari 2-0 yang ditunjukkan Alli kepada suporter Arsenal serta investigasi yang kelak dilakukan pihak kepolisian London--, pihak Arsenal juga berencana melakukan penyelidikan tambahan, terkait dengan adanya perilaku anti-Semit dalam laga tersebut.
"Kami sadar akan hal tersebut (adanya perilaku anti-Semit) dan kami sekarang sedang melakukan investigasi," ujar pernyataan resmi Arsenal, dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak menoleransi aksi-aksi anti-sosial, diskriminatif, dan kekerasan yang dilakukan oleh segelintir pihak yang menamakan diri bagian dari klub sepak bola Arsenal. Setiap orang yang teridentifikasi melakukan perbuatan-perbuatan di atas akan terkena sanksi keras dari klub. Kami juga tak segan menyerahkan mereka ke pihak kepolisian jika perlu," lanjut pernyataan resmi tersebut.
Pada pertandingan tersebut, beberapa nyanyian dan juga gestur-gestur anti-Semit sempat dipertunjukkan oleh para pendukung Arsenal kepada para pendukung Spurs yang datang ke Stadion Emirates. Perilaku anti-Semit ini dilakukan para pendukung Arsenal untuk mengejek para pendukung Spurs, yang beberapa di antaranya merupakan orang Yahudi.
Agar kelak ke depan tidak terjadi lagi perilaku-perilaku berbau rasial, anti-Semit, atau perilaku tidak mengenakkan lainnya, pihak Arsenal mengajak para pendukungnya untuk lebih kooperatif. Mereka menyebut bahwa jika melihat perilaku macam itu, jangan ragu melaporkan pada klub sehingga proses investigasi bisa segera dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kami terus mengingatkan kepada suporter jika ada di antara kalian yang melihat perilaku-perilaku diskriminatif, rasial, serta nyanyian yang tidak mengenakkan dalam sebuah pertandingan, jangan ragu untuk segera melapor," ujar pernyataan resmi Arsenal.
"Anda bisa melaporkannya kepada pihak keamanan atau menggunakan layanan See Something, Say Something yang kami terapkaan dengan mengirimkan pesan bertuliskan FOUL ke nomor 67777 beserta deskripsi dari peristiwa. Hal ini membuat kami dapat mengambil tindakan sesegera mungkin," lanjutnya.
Jika kelak aksi anti-Semit ini menghadirkan hukuman, ditambah dengan hukuman yang kemungkinan muncul akibat pelemparan botol kepada Alli, berarti laga Arsenal lawan Spurs yang sudah dihelat dua kali pada musim ini tak lepas dari noda dan cela.
Mauricio Pochettino melerai keributan  yang terjadi di laga Arsenal vs Spurs. (Foto: REUTERS/David Klein)
zoom-in-whitePerbesar
Mauricio Pochettino melerai keributan yang terjadi di laga Arsenal vs Spurs. (Foto: REUTERS/David Klein)
Saat kedua tim bersua pada pekan 14 Premier League musim 2018/19, keributan juga sempat terjadi di antara para pemain Arsenal dan Spurs. Keributan ini membuat keduanya didenda oleh FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) sebesar 45.000 poundsterling (Arsenal) dan 50.000 poundsterling (Spurs). Keduanya dinilai FA gagal mengontrol emosi para pemain sehingga keributan terjadi.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk pelaku pelemparan botol kepada Alli oleh suporter Arsenal, dilansir Sky Sports, pihak kepolisian sudah mengetahui siapa pelakunya berdasarkan rekaman video yang didapat oleh pihak klub dari kamera pengawas di stadion.