Alisson Bersyukur karena Menangi Yachine Trophy 2019
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nama penghargaan ini sendiri terinspirasi dari Lev Yashin. Menariknya, pemenang Ballon d'Or 1963 itu pula yang memilih siapa yang layak memenangi Yachine Trophy tahun ini.
Pada akhirnya, Alisson menjadi pemenang Yachine Trophy 2019. Sementara, Marc-Andre ter Stegen di posisi kedua. Untuk posisi ketiga menjadi milik rekan senegara Alisson, Ederson Morales.
Karena dipilih legenda seperti Yashin dan mengalahkan kiper-kiper hebat lain, Alisson merasa bersyukur bisa meraih Yachine Trophy. Walau begitu, eks kiper Internacional ini merasa bahwa prestasi ini bisa diraihnya bukan karena kerjanya seorang diri.
"Saya sangat bersyukur bisa memenangi penghargaan ini. Saya betul-betul bahagia, apalagi saya merupakan orang pertama yang meraih penghargaan ini. Jadi, saya rasa nama saya tercatat dalam sejarah," ucap Alisson, dikutip dari Goal International.
ADVERTISEMENT
"Namun, titel ini saya raih bukan karena usaha saya sendiri. Ini karena pertolongan Tuhan, keluarga, dan rekan-rekan. Bagi saya, semua itu sungguh penting. Jadi, saya merasa terhormat bisa mengalahkan kiper-kiper hebat lainnya," imbuhnya.
Berbicara soal penampilan Alisson, dia sudah terlihat sensasional sejak bergabung dengan Liverpool pada musim panas 2018. Musim 2018/19 berakhir dengan Alisson meraih Sarung Tangan Emas Premier League dan Kiper Terbaik Liga Champions.
Di level internasional pun, Alisson tak kalah gemilang. Kiper berusia 27 tahun ini meraih Sarung Tangan Emas di ajang Copa America 2019. Kegemilangan Alisson tentu menguntungkan klub dan negara yang dia bela.
Pada akhirnya, Liverpool menjuarai Liga Champions dan finis sebagai runner-up Premier League dengan torehan 97 poin pada musim 2018/19. Sementara, bersama Timnas Brasil, Alisson merasakan titel Copa America 2019.
ADVERTISEMENT
Atas kegemilangan ini pula Alisson masuk dalam daftar calon pemenang Ballon d'Or. Pada akhirnya, Alisson berada di posisi ketujuh, sementara Lionel Messi menjadi pemenang Ballon d'Or.