Allegri Tegaskan Tidak Ada Kutukan Liga Champions untuk Juventus

21 Februari 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massimiliano Allegri masih betah menganggur. Foto: AFP/Isabella Bonotto
zoom-in-whitePerbesar
Massimiliano Allegri masih betah menganggur. Foto: AFP/Isabella Bonotto
ADVERTISEMENT
Dua kali ke final, dua kali kalah. Itulah catatan Juventus di Liga Champions selama ditangani Massimiliano Allegri. Dengan dua kekalahan itu, puasa gelar 'Si Nyonya Tua' di ajang itu pun berlanjut sampai sekarang.
ADVERTISEMENT
Juventus terakhir kali menjuarai Liga Champions pada 1996 silam. Termasuk dua final di bawah Allegri, Juventus berarti sudah merasakan lima partai puncak Liga Champions setelah juara pada 1996 tadi.
Namun, tak sekali pun Juventus berhasil keluar sebagai pemenang. Lima kekalahan beruntun itu pun semakin mempertegas status Bianconeri sebagai 'pecundang terbaik' di Liga Champions.
Zidane dan Allegri di Final Liga Champions 2017. Foto: Reuters / Carl Recine Livepic
Total, sudah sembilan kali Juventus melangkah ke partai final. Namun, baru dua kali mereka menjadi pemenang. Sebelum 1996, gelar pertama mereka raih pada 1985, dalam laga yang diwarnai tragedi di Stadion Heysel.
Seringnya Juventus menelan kekalahan itu membuat publik beranggapan bahwa mereka dikutuk. Namun, di mata Allegri, kutukan Liga Champions itu tidak ada karena melaju ke final pun sudah jadi sebuah keberhasilan.
ADVERTISEMENT
"Selama menangani Milan dan Juventus, tugas utamaku adalah meloloskan tim dari fase grup. Setelah itu, barulah kami berusaha untuk memenanginya. Tidak ada yang namanya kutukan Liga Champions," kata Allegri kepada France Press.
"Mencapai final adalah sebuah keberhasilan, sama seperti ketika kamu bermain di Superbowl. Itu adalah tujuan utamanya. Dari sana, kamu bisa menang dan kalah, tetapi pada laga itu kamu menghadapi tim terbaik."
Max Allegri di Juventus. Foto: Reuters/Alessandro Bianchi
"Pada dua musim itu, kami kalah dari Real Madrid dan Barcelona, yang saat itu merupakan tim terkuat di dunia. Kami sebenarnya punya kans lebih besar memenangi pertandingan pertama (2015 melawan Barcelona di Berlin, red) ketimbang yang kedua. Tapi, sekali lagi, tidak ada yang namanya kutukan Liga Champions," tambah Allegri.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Allegri masih menganggur setelah diberhentikan Juventus pada akhir musim lalu. Pria yang akrab disapa Max itu mengaku masih belum tahu klub mana yang akan dia latih musim depan. Namun, yang jelas, pada September mendatang, dia bakal kembali berkiprah.
"Aku harus kembali September nanti karena kalau keasyikan liburan aku tidak akan pernah kerja lagi," jelasnya.