Alphonso Davies: Siapa Sangka Orang Kanada Bisa Juara Liga Champions?

24 Agustus 2020 5:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alphonso Davies bersama trofi Liga Champions. Foto: Reuters/Pool
zoom-in-whitePerbesar
Alphonso Davies bersama trofi Liga Champions. Foto: Reuters/Pool
ADVERTISEMENT
Menjuarai Liga Champions terasa seperti mimpi bagi bek kiri Bayern Muenchen, Alphonso Davies. Pemain asal Kanada itu hampir tak percaya ia telah memenangkan Liga Champions, trofi terbesar di sepak bola Eropa, saat berumur 19 tahun saja.
ADVERTISEMENT
Davies tampil cukup solid dalam laga final Liga Champions yang digelar di Estadio da Luz, Lisbon, Senin (24/8) dini hari WIB itu. Ia relatif berhasil membuat Angel Di Maria, sayap kanan PSG, tak banyak tingkah sepanjang pertandingan.
Meski punya ponten biasa-biasa saja (Whoscored memberinya nilai 6,5), Davies punya peran besar di sepanjang pertandingan final tadi.
Pergerakan naik-turunnya sepanjang laga penuh energi; crossing-crossing-nya juga lumayan tajam (satu hampir menjadi gol andaikata tendangan Robert Lewandowski di menit 22 tak menabrak tiang).
"Siapa sangka orang dari Kanada bisa menjuarai Liga Champions?" tanya Davies retoris usai laga selesai, Senin (24/8).
"Kalau dua tahun lalu ada orang yang bilang ke aku, bahwa aku akan menjuarai Liga Champions, aku tak akan percaya!"
ADVERTISEMENT
Tampaknya apa yang dikatakan Davies tak berlebihan. Ia tak sedang humble-brag. Faktanya, dua tahun lalu, ia masih bermain di Vancouver Whitecaps FC, tim Kanada yang bermain di MLS. Pada 2018 ia kemudian dibeli Muenchen dengan banderol yang menjadi rekor pemain MLS.
Namun, sebelum itu, hidup Davies penuh jalan berliku. Ia lahir pada 2000, di sebuah kamp pengungsi Ghana. Pada 2005 ia menjadi imigran ke Kanada untuk menghindari perang sipil yang terus berlangsung.
Di sepak bola ia menemukan jalan keluar. Pada 2016, ia menjadi pemain termuda kedua yang bermain di sejarah MLS. Pada 2018 ia pindah ke Bayern dan setahun kemudian ia menjuarai Bundesliga di tahun pertamanya.
Kini, di umur yang baru 19 tahun, ia telah merengkuh gelar treble bersama Bayern Muenchen. Masa depannya, jika tak ada aral melintang, dipastikan gilang-gemilang.
ADVERTISEMENT
*** Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.