Carlo Ancelotti

Ancelotti: Premier League Lebih Menyenangkan daripada Serie A

23 Mei 2020 13:35 WIB
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ancelotti and those beautiful creatures. Foto: ARIS MESSINIS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ancelotti and those beautiful creatures. Foto: ARIS MESSINIS / AFP
ADVERTISEMENT
Meski berstatus sebagai orang Italia, meninggalkan Negeri Piza untuk bertualang ke Inggris bukan persoalan besar bagi Carlo Ancelotti.
ADVERTISEMENT
Sejak dulu, sepak bola Inggris sudah menjadi ranah yang sangat memikat Ancelotti. Pesona Premier League tidak hanya bicara tentang para pemain dan taktik yang berkembang di sana, tetapi juga kultur suporter yang dinilainya lebih kalem dibandingkan di Italia.
"Menjadi manajer di klub Premier League ternyata lebih bisa dinikmati. Tekanan suporter di Inggris lebih kecil, atmosfernya juga lebih baik," kata Ancelotti kepada Sky Sports, dilansir Football Italia.
"Setelah sembilan tahun, akhirnya saya kembali ke Italia. Tidak ada yang benar-benar berubah. Tekanannya tetap sama, begitu pula dengan kekerasan suporter," lanjutnya.
Pelatih yang mengantarkan AC Milan juara Liga Champions 2002/03 dan 2006/07 itu memulai perjalanannya di luar Italia pada 1 Juni 2009 dengan bergabung di Chelsea.
ADVERTISEMENT
Ancelotti berpetualang kembali. Dari Chelsea, ia menjejak ke Paris Saint-Germain (PSG), Real Madrid, dan Bayern Muenchen.
Pada 23 Mei 2018, akhirnya ia resmi 'pulang ke Italia', dengan melatih Napoli. Perjalanannya di Napoli tidak lama. Empat hari jelang Natal 2019, Ancelotti menyandang status sebagai pelatih Everton.
Pengalamannya sebagai pelatih tersebut melengkapi pengenalan Ancelotti akan kultur sepak bola Italia. Saat masih berstatus sebagai pemain, ia selalu membela klub-klub Italia. Dari situ, penilaiannya tentang budaya sepak bola Italia tidak bisa dianggap omong kosong.
Pemain-pemain Napoli merayakan kemenangan atas Fiorentina bersama Carlo Ancelotti. Foto: Reuters/Daniele Mascolo
"Sepak bola Italia berusaha berubah. Akan tetapi, mengubah kultur negara yang masih memiliki kecenderungan tindak kekerasan tidak semudah membalikkan telapak tangan," jelas Ancelotti.
"Di Inggris ini, para suporter yang datang ke stadion--saya cuma bicara tentang yang di stadion, ya--lebih menghormati orang dan tim lain," ujar Ancelotti.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, bukan berarti setelah dari Bayern Ancelotti tidak melatih Napoli dengan sepenuh hati. Pelatih akrab disapa Don Carlo itu begitu menghargai pengalaman dan pelajarannya yang didapatnya bersama Napoli.
Akan tetapi, ketika ia dihadapkan dengan pilihan soal liga, ia memilih Premier League.
Ancelotti, pelatih Everton. Foto: Axel Schmidt/Reuters
"Waktu itu saya ingin kembali ke Premier League karena saya menginginkan berlaga dalam atmosfer Premier League," kata Ancelotti.
"Faktanya, saya mendapat kesempatan untuk melatih Everton. Kesempatan ini sangat berharga karena Everton merupakan klub dengan sejarah dan tradisi fantastis, serta memiliki tujuan yang jelas untuk menjadi klub papan atas," tutur Ancelotti.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit smartTV dan 2 jersi original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten