Ancelotti soal Rumor Rangnick: Milan Tak Alergi Pelatih Asing

3 Mei 2020 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carlo Ancelotti, berpikir sambil memegangi bola. Foto:  Reuters/Carl Recine
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti, berpikir sambil memegangi bola. Foto: Reuters/Carl Recine
ADVERTISEMENT
Ralf Rangnick santer dikabarkan bakal bergabung ke AC Milan musim depan. Nantinya, dia diplot untuk menggeser posisi Stefano Pioli sebagai nakhoda tim.
ADVERTISEMENT
Ketertarikan Milan kepada Rangnick itu membuat Carlo Ancelotti angkat bicara. Sebagai salah satu pelatih Milan tersukses, dia mengatakan bahwa Rangnick juga punya minat dengan Rossoneri.
“Kami bertemu ketika saya berada di Jerman. Saya tidak mengenalnya secara pribadi tetapi, dari apa yang saya baca, dia jatuh cinta dengan Milan-nya Arrigo Sacchi," kata Ancelotti dalam Instagram Live.
Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Tak lagi rahasia kalau Sacchi adalah sosok favorit Rangnick. Sepak bola agresif yang diterapkannya bersama Hoffenheim punya benang merah dengan Milan di era Sacchi.
Oke, tak banyak gelar yang dituai Rangnick sebagai pelatih. Mentok cuma Piala Intertoto bersama Stuttgart dan DFB Pokal dengan Schalke.
Tapi jangan salah, Rangnick adalah figur vital buat Red Bull (Leipzig dan Salzburg). Baik itu sebagai pelatih maupun direktur olahraga. Musim ini, RB Leipzig dan RB Salzburg sama-sama bisa berlaga di babak utama Liga Champions. Leipzig bahkan bisa sampai ke sana di bawah asuhan Rangnick sebagai pelatih pada musim lalu.
ADVERTISEMENT
Ada tapinya, Rangnick nihil pengalaman di Italia. Dia menghabiskan 37 tahun karier kepelatihannya di Jerman. Terlebih, Milan juga bukan klub yang ramah terhadap pelatih luar Italia. Sejak musim 1979/80, mereka cuma punya enam pelatih asing (Sinisa Mihajlovic, Clarence Seedorf, Leonardo, Fatih Terim, Oscar Tabarez, dan Nils Liedholm).
Ancelotti lantas menepis asumsi bahwa Milan anti-arsitek asing. Menurutnya, terpenting adalah kualitas dari sang pelatih itu sendiri. Tak peduli berasal dari Italia atau bukan.
“Milan takut pelatih buruk, bukan pelatih asing. Untungnya, mereka telah memilih banyak yang bagus. Keberuntungan seorang pelatih terkait dengan seberapa stabilnya sebuah klub,” lanjut Ancelotti.
Ralf Rangnick di RB Leipzig. Foto: AFP/Ronny Hartmann
Rangnick punya dua hal penting itu: Kualitas dan kemampuan untuk menstabilkan klub. Keberhasilan Rangnick mengembangkan Hoffenheim, RB Leipzig, dan RB Salzburg jadi buktinya. Alih-alih membeli, mereka mencetak pemain bintang macam. Sadio Mane, Naby Keita, dan Timo Werner.
ADVERTISEMENT
Spesialisasi Rangnick inilah yang membuat Milan kepincut. Dia diharapkan mampu membangun proyek jangka panjang dengan biaya murah, bukan membeli pemain mahal dengan instan.
Apalagi, kondisi keuangan AC Milan juga masih belum bisa dibilang sehat. Musim ini seharusnya mereka bisa berlaga di Liga Europa tetapi memilih mundur demi melakukan restrukturisasi finansial.
-----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!