Apa, sih, Keisengan Adam Alis Mengisi Waktu Luang Saat Jeda Liga 1?

3 April 2020 20:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak merebut bola dari pemain Bhayangkara FC Adam Alis Setyano dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion PTIK, Jakarta.  Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak merebut bola dari pemain Bhayangkara FC Adam Alis Setyano dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion PTIK, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Klub-klub Liga 1 tengah pusing memikirkan pembayaran gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim saat kompetisi berhenti sementara ini. PSSI sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) berisi ketentuan pembayaran upah maksimal 25 persen dari kontrak kerja sama untuk bulan Maret sampai Juni.
ADVERTISEMENT
Klub dilema. Pemain begitu keras menolak karena menganggap terlalu kecil. Di sisi lain, klub kudu memikirkan kelanjutan hidup tim saat pemasukan menurun drastis.
Beberapa klub sudah membuat keputusan terkait penyesuaian gaji. Ada juga yang masih menggodok, termasuk Bhayangkara FC.
Tak heran gelandang 'The Guardian', Adam Alis, masih berharap-harap cemas. Pesepak bola bingung mencari uang saat kegiatan bal-balan terhenti.
“Saya masih menunggu dari manajemen dulu. Kondisi ini jelas berpengaruh banget, ya. Pengeluaran ‘kan tetap ada terus. Saya berharap semoga ini cepat berlalu. Jadi, setelah Lebaran bisa mulai lagi kompetisi. Pastinya banyak pemain juga yang mengandalkan pemasukan dari sepak bola,” ujar Adam pada Jumat (3/4/2020).
Pesepak bola Bhayangkara FC Adam Alis Setyano (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Persib Bandung Frets Listanto Butuan (kiri) dalam lanjutan Liga 1 Indonesia di Stadion PTIK, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Di tengah kekhawatiran, ia mencoba mencari kesibukan agar persoalan gaji tak membebani pikirannya. Adam memang punya sampingan sejak tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ia membuka sebuah kafe di bilangan Cibubur, Jakarta Timur. Namun, pemasukan dari kafenya tak bisa diandalkan saat ini.
“Jujur, sekarang saya bingung banget. Lebih banyak di rumah jadinya. Paling latihan di lapangan dekat rumah. Kafe memang masih buka, tapi khusus dibawa pulang saja. Jadi, tidak ada yang nongkrong seperti dulu. Keseharian di situ (kafe) paling,” kata Adam.
Wajar Adam limbung. Pemasukan kafe tak seperti biasanya. Gaji dari klub pun masih menggantung.
Satu-satunya yang bisa melepaskannya dari persoalan uang ialah Youtube. Keisengannya itu lumayan membuat pikirannya lebih jernih dan tenang.
“Ya, iseng-iseng saja bikin konten di Youtube. Saya ‘kan punya konten di AA Tivi. Cuma masih cari ide dulu, nih. Soalnya, kemarin ‘kan konten lebih banyak berisi ngobrol-ngobrol dengan pemain. Nah, sekarang tidak bisa ketemu mereka,” tutur Adam.
ADVERTISEMENT
Well, gelandang Bhayangkara itu sedang ingin rileks. Youtube menjadi pelarian saat kondisi tak pasti di tengah pandemi virus corona.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!