Apakah Arsenal Memang Sudah Kehilangan Identitas sebagai Tim Besar?

23 Agustus 2021 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Arsenal. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Arsenal. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Arsenal sedang kehilangan nama besarnya. The Gunners sedang tidak menjadi klub yang garang dan ditakuti banyak lawan. Apakah mereka sudah kehilangan identitas sebagai klub besar?
ADVERTISEMENT
Teranyar, Arsenal dikalahkan oleh Chelsea pada laga pekan kedua Liga Inggris 2021/22, Minggu (22/8). The Blues menghajar mereka 2-0 di markas mereka sendiri, Stadion Emirates.
Kekalahan Arsenal dari seteru sekota yang menjuarai Liga Champions 2020/21 mungkin bisa diwajarkan. Apalagi, Chelsea sedang berjaya dengan skuad bertabur bintang dan pelatih Thomas Tuchel.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa Arsenal kalah dari Brentford pada pekan perdana Liga Inggris musim ini. Bernd Leno cs kalah 0-2 dari tim promosi itu. Melihat ke pramusim, pasukan Mikel Arteta keok tiga kali dan imbang sekali tanpa menang dari empat laga uji coba.
Pemain Chelsea Romelu Lukaku menendang bola ke arah gawang Arsenal pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
"DNA klub telah hilang. Ketika saya menonton Arsenal sekarang, sejujurnya, saya tahu bahwa mereka akan kehilangan sebagian besar waktu, bahwa sesuatu akan terjadi, bahwa kami akan kebobolan. Gol-gol bodoh," kata eks bek kanan Arsenal, Bacary Sagna, kepada RMC.
ADVERTISEMENT
Sagna sendiri tidak begitu bergelimang gelar di selama membela Arsenal (2007–2014). Ia hanya meraih satu trofi Piala FA, trofi yang melepas dahaga puasa Arsenal dari musim 2005/06.
Meski demikian, tim yang kala itu masih diasuh Arsene Wenger tidak pernah terlempar dari finis empat besar di klasemen akhir Liga Inggris. Artinya, Arsenal selalu eksis di Liga Champions, tetapi diakui sebagai tim yang bisa bersaing di papan atas.
Pemain Chelsea Romelu Lukaku berebut bola dengan pemain Arsenal Pablo Mari pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, Inggris. Foto: David Klein/REUTERS
Namun kini, Arsenal sedang jatuh ke dalam nelangsa. Pasukan Mikel Arteta baru saja membuat catatan terburuk klub dalam sejarah selama 118 tahun.
Ditambah lagi, posisi Arsenal yang berada di zona degradasi juga menjadi yang pertama kalinya setelah melakoni lebih dari satu pertandingan dalam satu musim sejak Agustus 1992. Ini adalah penurunan prestasi yang nyata.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, belum ada tanda-tanda manajemen Arsenal akan memecat Arteta. Pelatih Spanyol itu sendiri masih bertekad membenahi skuadnya.
Arsenal adalah klub Liga Inggris terboros di bursa transfer musim panas 2021/22 sejauh ini. Mereka menghabiskan 129 juta poundsterling (sekitar Rp 2,5 triliun) untuk membeli pemain, mampukah mereka bangkit?
***