Argentina Tumbang di Tangan Kolombia

16 Juni 2019 7:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Messi berjibaku melewati adangan Cuadrado dan Rodriguez. Foto: REUTERS/Rodolfo Buhrer
zoom-in-whitePerbesar
Messi berjibaku melewati adangan Cuadrado dan Rodriguez. Foto: REUTERS/Rodolfo Buhrer
ADVERTISEMENT
Argentina memulai laga pembuka Copa America 2019 dengan buruk. Mereka takluk 0-2 dari Kolombia pada pertandingan pertama Grup B yang dihelat di Arena Fonte Nova, Minggu (16/6/2019). Adalah Roger Martinez dan Duvan Zapata yang jadi pahlawan La Tricolor lewat gol-golnya di menit 71 dan 86.
ADVERTISEMENT
Kekalahan ini membuat misi Argentina untuk lolos dari fase grup semakin sulit. Mau tak mau mereka kudu menyapu bersih dua laga sisa, melawan Paraguay dan Qatar. Sementara bagi Kolombia, kemenangan ini bukan hanya membuat mereka memuncaki klasemen sementara Grup B, akan tetapi juga memutus catatan 8 laga tak pernah menang melawan Argentina.
Lionel Scaloni tak ingin kehilangan poin di laga perdana Copa America. Lionel Messi, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria ia turunkan sejak awal pertandingan.
Mereka dibantu Giovani Lo Celso dari lini kedua, dilengkapi dengan Leandro Daniel Paredes dan Guido Rodriguez sebagai penyeimbang. Oh, iya, sebagaimana pada uji tanding sebelumnya, Scaloni tak memilih Paulo Dybala sebagai starter.
ADVERTISEMENT
Sementara pos pertahanan dikomandoi oleh Nicolas Otamendi. Ia dibantu full-back Ajax Amsterdam, Nicolas Tagliafico, yang ditugaskan untuk membantu serangan dari sisi sayap.
Beralih ke kubu Kolombia. Ya, mereka mengandalkan nama-nama beken macam Radamel Falcao, James Rodriguez, serta Juan Cuadrado.
Menariknya, Carlos Queiroz tak mendaftarkan Duvan Zapata dalam starting line-up. Ketimbang menurunkan pencetak 23 gol di Serie A musim lalu itu, Queiroz cenderung memilih Luis Muriel demi menambah variasi serangan dari sisi tepi.
Sementara itu, duet Davinson Sanchez dan Yerry Mina diplot untuk melindungi David Ospina sebagai palang pintu terakhir.
Jalannya babak pertama cenderung membosankan. Kedua kubu sama-sama nihil dalam melepaskan tembakan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
Bukan Argentina, justru Kolombia yang mendominasi permainan dengan persentase penguasaan bola sebesar 55%. Meski, ya, penyelesaian akhir mereka masih buruk. Dari 5 tembakan yang dilepaskan, 2 di antaranya mampu diblokir oleh pemain 'Tim Tango' sedangkan 3 di antaranya melenceng dari sasaran.
Argentina lebih parah lagi. Cuma sebiji tembakan yang mampu mereka lontarkan. Itu pun berasal dari luar kotak penalti. Dengan kata lain, Argentina kesulitan dalam melakukan penetrasi ke kotak pertahanan lawan.
Hal itu tak terlepas dari keberhasilan Kolombia mematikan pergerakan Messi dan Lo Celso, dua pemain yang jadi motor serangan Argentina. Keduanya tercatat telah kehilangan penguasaan bola masing-masing sebanyak 4 kali --terbanyak di antara rekan-rekan setimnya.
Mandeknya Messi dan Lo Celso kemudian memengaruhi build-up dan distribusi bola ke arah Aguero sebagai ujung tombak. Maka tak heran andai penyerang Manchester City itu cuma melakukan 7 sentuhan sepanjang babak pertama.
ADVERTISEMENT
Demi memperkuat area sentral, Scaloni langsung menukar Rodrigo De Paul dengan Di Maria selepas turun minum. Keputusan mantan asisten pelatih Sevilla itu berbuah hasil. Build-up serangan Argentina lebih lincir dari sebelumnya.
La Albiceleste sukses menuai sepasang ancaman hingga menit ke-60, melalui Paredes dan Messi. Akan tetapi, upaya mereka masih mampu diredam Ospina.
Kiper Arsenal yang musim lalu dipinjamkan ke Napoli itu lagi-lagi jadi penyelamat timnya --tepatnya saat menghalau sundulan kepala Otamendi di menit 65.
Keasyikan menyerang menghadirkan petaka untuk Argentina. Prosesnya diawali dari umpan tarik Rodriguez yang kemudian sukses dikonversi oleh Martinez di menit 71. Setelah melewati Renzo Saravia, mantan pemain Villarreal itu melepaskan tendangan kaki kanan yang tak mampu dijangkau Franco Armani.
ADVERTISEMENT
Tertinggal satu gol membuat Scaloni bereaksi. Ia memasukkan Matias Suarez dan menarik keluar Aguero. Keputusan yang logis mengingat buruknya penampilan pemain berusia 31 tahun tersebut. Hanya sebiji tembakan yang mampu dilepaskan Aguero, itu pun melenceng dari target.
Alih-alih mencetak gol, gawang Argentina malah kebobolan untuk kedua kalinya di menit 86. Kini giliran Zapata yang unjuk gigi setelah menyambar umpan mendatar Jefferson Lerma. Hebatnya lagi, gol tersebut hanya berselang lima menit setelah ia masuk menggantikan Falcao.
Tak ada lagi gol yang tercipta hingga wasit Roberto Tobar meniup peluit akhir. Argentina menyerah dari Kolombia dengan skor 0-2.