Arrizabalaga Nikmati Persaingan dengan De Gea

David de Gea bersama Kepa Arrizabalaga di sebuah sesi latihan Timnas Spanyol. Foto: Bildbyran via Reuters/Vegard Wivestad Grøtt

Kepa Arrizabalaga merasa persaingannya memperebutkan posisi kiper nomor satu dengan David de Gea adalah hal positif bagi Tim Nasional Spanyol. Dengan begitu, siapa pun yang turun akan berusaha tampil sebaik-baiknya.

Setelah Iker Casillas pensiun dari sepak bola internasional, posisi kiper nomor satu Timnas Spanyol jatuh kepada De Gea. Akan tetapi, sejak Piala Dunia 2018 lalu posisi De Gea mulai digoyang.

Pada turnamen itu De Gea membuat beberapa kesalahan, khususnya di laga fase grup menghadapi Portugal. Selain itu, performa pria 29 tahun ini bersama Manchester United juga angin-anginan.

Hasilnya, De Gea pun kehilangan jabatan sebagai kiper nomor satu. Sejak Spanyol dilatih Robert Moreno, Arrizabalaga lebih kerap dipercaya tampil.

Kiper Timnas Spanyol, Kepa Arrizabalaga. Foto: AFP/Oscar Del Pozo

Dalam lima pertandingan terakhir La Furia Roja, Arrizabalaga tampil empat kali. Satu-satunya kesempatan bagi De Gea datang pada pertandingan menghadapi Kepulauan Faroe, 9 September silam.

"Ketika ada debat mengenai sebuah posisi di tim nasional, itu adalah hal bagus dan menguntungkan bagi tim. Karena kebijakan merotasi penjaga gawang sudah jadi hal biasa, yang bisa kamu lakukan adalah percaya pada diri sendiri," ucap Arrizabalaga, dilansir Goal.

"Semua komentar di media, aku tidak terlibat di dalamnya. Bagiku, yang terpenting adalah tampil sebaik-baiknya di lapangan," tambah penjaga gawang termahal dunia itu.

Spanyol akan berhadapan dengan Norwegia pada Minggu (13/10/2019) dini hari WIB di ajang Kualifikasi Piala Eropa 2020. Jika menang, mereka akan dipastikan lolos ke turnamen tahun depan.

De Gea bersama Timnas Spanyol. Foto: Reuters/Juan Medina

Jelang laga tersebut Arrizabalaga menyatakan keinginan untuk kembali mengawal gawang negaranya. "Aku ingin bermain. Aku merasa percaya diri dan ingin membantu tim," kata kiper Chelsea itu.

"Jika terpilih di sebelas awal, aku ingin membantu tim meraih kemenangan dan itu tidak mudah diraih melawan Norwegia. Meskipun di Piala Dunia kemarin tak banyak terlibat, sekarang aku merasa sudah lebih matang," sambungnya.

Pindah ke Chelsea memang membuat Arrizabalaga berkembang pesat. Sejak memperkuat The Blues musim lalu dia sudah menyumbangkan satu gelar bergengsi, Liga Europa. Keberhasilan ini jadi muasal rasa percaya diri pemuda 25 tahun tersebut.

"Aku sudah lebih dewasa, baik sebagai manusia maupun penjaga gawang. Aku pun sudah terbiasa bermain dengan gaya berbeda. Sekarang aku menemui lawan-lawan yang lebih hebat dan, karena aku masih muda, aku terus bisa berkembang," tandasnya.