Asisten Pelatih Real Madrid Girang Mohamed Salah Akan Main dengan Penuh Dendam

25 Mei 2022 16:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Liverpool Mohamed Salah memegang trofi Premier League Playmaker dan Golden Boot setelah pertandingan di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Minggu (22/5/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool Mohamed Salah memegang trofi Premier League Playmaker dan Golden Boot setelah pertandingan di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Minggu (22/5/2022). Foto: Phil Noble/REUTERS
ADVERTISEMENT
Asisten Pelatih Real Madrid yang sekaligus anak dari Carlo Ancelotti, Davide Ancelotti, mengisyaratkan bahwa ia merasa senang dengan pertanyaan Mohamed Salah yang ingin bermain dengan penuh dendam.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Goal International, pria 32 tahun itu memahami ambisi yang dirasakan oleh Mo Salah saat ini. Hal itu tentunya berakar dari insiden cederanya pesepak bola Mesir itu saat melawan Los Blancos di Final Liga Champions 2018/2019.
Saat itu, Salah dilanggar Sergio Ramos pada menit ke-29 dan harus ditarik keluar karena cedera bahu. Momen tersebut menjadi luka mendalam bagi Mo Salah sebab pada akhirnya, Real Madrid berhasil mengandaskan timnya dengan skor 3-1.
Berangkat dari hal itu, pemain bernomor punggung 11 tersebut bertekad untuk menebus apa yang telah dilakukan Karim Benzema dan kolega. Keinginan tersebut pun direspons positif oleh Davide sebab hal itu bakal membuat laga semakin seru.
Pemain Real Madrid Ferland Mendy merayakan gol pertamanya bersama Vinicius Junior saat melawan Levante di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Foto: Susana Vera/Reuters
"Ini adalah pertandingan yang hebat untuk bermain melawan Real Madrid. Dan saya memahami bahwa ia [Mo Salah] memiliki ambisi untuk bertanding melawan tim terhebat di kompetisi ini," ungkap Davide melalui PA Media.
ADVERTISEMENT
"Para pemain di level ini memang sangat kompetitif. Jadi, sungguh bagus jika ia menemukan motivasi untuk memikirkan balas dendam. Tetapi, hal yang kami miliki di Real Madrid adalah kamu selalu berjuang," tambahnya.
Davide sama sekali tak gentar melihat pernyataan Mo Salah yang ingin balas dendam. Bahkan, ia merasa percaya diri sebab Real Madrid merupakan tim yang tidak kenal kata menyerah.
"Kami tidak akan pernah menyerah dan ini merupakan bagian dari sejarah para pemain dan klub ini. Sungguh luar biasa melewati perjalanan sampai ke final," jelas Davide.
Meskipun yakin, Davide tak mau lengah dengan meremehkan kekuatan armada Juergen Klopp. Ia juga tak segan-segan mengakui bahwa Liverpool adalah tim terbaik Eropa untuk saat ini.
ADVERTISEMENT
"Kami akan bersua tim terbaik Eropa saat ini. Tetapi, mereka tidak terlalu dijagokan di final. Saya akan berkata persentasenya adalah 50-50 sebab Final Liga Champions itu tidak bisa diprediksi," lanjutnya.
Selebrasi pemain Real Madrid Karim usai mengalahkan Manchester City pada pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Foto: Juan Medina/REUTERS
Davide yang juga merupakan anak dari Carlo Ancelotti menuturkan alasan mengapa pertandingan final melawan Liverpool itu sangat spesial bagi ayahnya. Hal itu karena laga ini merupakan kali ketiga Ancelotti bertemu The Reds di partai puncak.
"Tentu, ayah saya punya sejarah besar melawan Liverpool. Pada 1984, ia adalah penggawa Roma dan tidak bisa bermain di final karena cedera. Di tahun 2005 saat menakhodai AC Milan, ia harus mengakui keunggulan Liverpool dengan kekalahan 3-0," tambah Davide.
"Selanjutnya pada 2007, ia bertemu lagi dengan Liverpool dan berhasil membalaskan dendamnya. Sebagai seorang pelatih, ayah telah melakoni 5 partai final dan 3 di antaranya adalah melawan Liverpool. Saat melatih Everton, tentu saja, Liverpool adalah takdirnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Real Madrid akan menantang Liverpool di Final Liga Champions musim 2021/22 pada Minggu (29/5). Laga tersebut akan digelar di Stade de France, Prancis, pukul 02.00 WIB.
Penulis: Hamas Nurhan R T