Atalanta yang Selalu Percaya dan Menolak untuk Mati

12 Desember 2019 8:35 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, mengepalkan tangan pertanda kegirangan. Foto: REUTERS/Gleb Garanich
zoom-in-whitePerbesar
Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, mengepalkan tangan pertanda kegirangan. Foto: REUTERS/Gleb Garanich
ADVERTISEMENT
Saat Atalanta dibekuk Manchester City dengan skor 5-1 di matchday 3 Liga Champions 2019/20, hampir semua orang mengira Atalanta tidak akan lolos ke fase gugur.
ADVERTISEMENT
Ketika itu, Atalanta belum mengumpulkan poin sama sekali. Dari tiga laga, mereka kalah tiga kali. Di atas kertas, sulit bagi Atalanta untuk lolos ke fase gugur. Mungkin, hanya keajaiban yang bisa membantu mereka.
Tetapi, Atalanta tidak menyerah. Mereka percaya akan keajaiban itu dan menolak untuk mati. Tim berjuluk La Dea itu mulai menyusun langkah untuk bangkit. Semua diawali oleh hasil imbang yang impresif tatkala menghadapi City di matchday 4.
Selanjutnya, mereka sukses menundukkan Dinamo Zagreb dengan skor 2-0. Puncaknya, kepastian mereka lolos ke fase gugur mulai menyeruak ke permukaan setelah menang 3-0 atas Shakhtar Donetsk.
Para pemain Atalanta merayakan gol ke gawang Shakhtar Donetsk. Foto: REUTERS/Gleb Garanich
Sontak, setelah peluit penanda tuntasnya laga Shakhtar vs Atalanta dibunyikan, semua pemain Atalanta menghambur, larut dalam kebahagiaan. Mereka sadar, bahwa mereka sudah menggenggam keajaiban itu di tangan mereka.
ADVERTISEMENT
Ya, sebuah tim dari kota kecil bernama Bergamo akhirnya sukses menapaki jalan menuju fase gugur Liga Champions. Melansir Opta, mereka jadi tim pertama yang mampu lolos ke fase gugur setelah mengalami kekalahan di tiga laga awal fase grup.
Salah satu pemain Atalanta, Pierluigi Gollini, adalah sosok yang turut larut dalam kebahagiaan pada Kamis (12/12) dini hari WIB di markas Shakhtar tersebut. Ia pun menyebut bahwa kemenangan ini terasa spesial bagi mereka.
"Benar-benar sebuah kebahagiaan yang sulit dijelaskan. Setelah kalah 1-5 dari Manchester City, orang-orang mengira kami sudah mati. Namun, kami bilang pada diri sendiri bahwa kami masih bisa lolos," ujar Gollini, dilansir Football Italia.
"Kami sudah melakukan sesuatu yang spektakuler. Tiga laga awal fase grup memang kacau. Tapi, kami sadar bahwa kami masih bisa bersaing di sini (Liga Champions). Kami tetap percaya, secara individu dan secara tim," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gian Piero Gasperini selaku pelatih Atalanta, mengungkapkan bahwa salah satu kunci yang membuat Atalanta mampu menembus fase gugur adalah rasa percaya. Ia melihat bahwa ada kesempatan bagi Atalanta untuk lolos.
"Kami percaya bahwa kami bisa lolos, karena ada hasil imbang antara Dinamo Zagreb dan Shakhtar Donetsk. Kami juga mampu meraih hasil imbang lawan Manchester City. Kemudian, kami pun berkembang," ujar Gasperini.
"Kami melihat bahwa hasil imbang 3-3 antara Shakhtar dan Zagreb adalah sebuah suratan takdir. Tapi ya, kemenangan City atas Zagreb (4-1 pada Kamis (12/12) dini hari WIB) juga adalah hasil penting yang membantu kami," tambahnya.
Para pemain Atalanta bersuka cita di ajang Liga Champions. Foto: REUTERS/Gleb Garanich
Gollini pun mendedikasikan kelolosan Atalanta ke fase gugur Liga Champions ini kepada para suporter Atalanta di Bergamo. Hasil ini seolah jadi bukti bahwa Atalanta bisa bersaing dengan tim-tim Eropa lain.
ADVERTISEMENT
"Kelolosan ini sangat berarti bagi para warga Bergamo. Kota ini memang unik dan penuh sejarah. Ikatan antara tim, suporter, dan kota begitu terasa di sini. Jadi, kami dedikasikan kelolosan kami ini untuk mereka," ungkapnya.
Sedangkan perkara siapa yang kelak akan dihadapi Atalanta di fase gugur nanti, Gasperini tidak mau ambil pusing. Yang ia tahu, semuanya adalah tim kuat. Apalagi, Atalanta lolos sebagai runner-up. Peluang mereka bertemu lawan tangguh cukup besar.
"Mereka semua kuat (calon lawan Atalanta). Tidak penting kita akan melawan siapa. Kami tidak bisa memilih. Semuanya luar biasa," ujar Gasperini.
"Sejujurnya, kelolosan kami ini sudah membuat saya senang. Sekarang, kami bisa membawa suporter kami menjalani partai tandang ke kota-kota besar Eropa lainnya," tambahnya.
ADVERTISEMENT