Atletico Madrid Gagal Menang karena Griezmann Kurang Efektif

7 Januari 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antoine Griezmann gagal maning gagal maning raih Ballon d'Or. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
zoom-in-whitePerbesar
Antoine Griezmann gagal maning gagal maning raih Ballon d'Or. (Foto: Reuters/Sergio Perez)
ADVERTISEMENT
Atletico Madrid gagal mereduksi poin dari pimpinan klasemen Barcelona. Pada laga teraktualnya melawan Sevilla di pekan ke-18 La Liga, Senin (7/1/2019), Los Rojiblancos bermain imbang 1-1. Hasil ini membikin Atletico tertahan di peringkat dua dengan jarak lima poin dari Barcelona.
ADVERTISEMENT
Atletico bahkan tertinggal lebih dulu dari Sevilla di menit 37 lewat gol Wissam Ben Yedder sebelum Antoine Griezmann jadi penyelamat via gol tendangan bebasnya di menit 45. Griezmann memang memberi impak penting, tapi terselip komentar tajam dari sang pelatih, Diego Simeone, terkait penampilannya.
Simeone menganggap kegagalan Atletico meraih tiga poin ini tidak terlepas dari kurang tajam dan efektifnya Griezmann selaku juru gedor. "Dengan akurasi yang lebih baik dari Griezmann, Atletico bisa saja meraih kemenangan di laga ini," kata Simeone usai laga dilansir Marca.
Bukan tanpa alasan Simeone berpendapat demikian. Selain jadi pencetak gol, Griezmann juga jadi pemain yang paling sering menghamburkan peluang. Tercatat ada enam tembakan yang dilepaskan sosok asal Prancis ini dengan empat di antaranya mengarah gawang. Tapi, cuma sebiji gol yang berhasil dilesakkan olehnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menegaskan ketidakefektifan Griezmann dalam memanfaatkan kans. Mengacu catatan WhoScored, rata-rata dia melepas 3,1 tembakan per laga di La Liga (tertinggi kelima), tapi baru delapan gol yang dikoleksi oleh eks pemain Real Sociedad tersebut dari 18 penampilan. Oleh karena itu, Griezmann tercatat cuma memiliki rata-rata 0,4 gol per laganya.
Sebagai perbandingan, penyerang Girona, Christian Stuani, sudah mengoleksi 11 gol dengan rata-rata tembakan per laganya 1,9 atau Iago Aspas yang sudah mengoleksi 10 gol buat Celta Vigo dari rata-rata 2,4 percobaan per gimnya.
Selebrasi dari Griezmann usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi dari Griezmann usai mencetak gol. (Foto: REUTERS/Marcelo Del Pozo)
Masalah ketajaman dan ekfektivitas Griezmann sebetulnya sudah terlihat sejak awal musim. Cuma dua gol yang dia torehkan dari 10 laga awal Atletico di La Liga. Penampilannya lumayan membaik di lima laga teranyar karena bisa melesakkan lima gol.
ADVERTISEMENT
Tak pelak jika Simeone menyiratkan kekecewaannya kepada Griezmann. Terlebih, cuma dia yang tersedia sebagai andalan lantaran Diego Costa masih dirundung cedera. Angel Correa atau Nikola Kalinic sebagai pelapis nyatanya tak moncer-moncer amat. Total, baru empat gol yang disumbangkan oleh keduanya.
Dengan kondisi lini serang yang kurang tajam ini, Simeone pun berujar merasa beruntung tidak keok dari Sevilla. Untuk keselamatan timnya ini, pelatih asal Argentina tersebut memberi apresiasi pada Jan Oblak yang dianggap kokoh di bawah mistar gawang.
Kiper asal Slovenia tersebut melakukan empat aksi penyelamatan saat melawan Sevilla yang menggenapkan raihannya menjadi 44 penyelamatan dari 18 penampilan. Simeone pantas memberi pujian buat Oblak, karena jasanya membuat Atletico menjadi tim paling sedikit kebobolan sejauh ini (13).
ADVERTISEMENT
"Sevilla bisa saja memenangi pertandingan jika bukan karena penyelamatan dari Oblak. Laga ini berjalan dengan tensi tinggi melawan tim papan atas. Jika Sevilla sedang bagus, mobilitas dan variasi permainan mereka berbahaya. Kami beruntung bisa kembali ke permainan usai menyamakan skor," pungkas Simeone.