Bagaimana Piala Super Spanyol 2018 Menjadi Sebuah Polemik

19 Juli 2018 7:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trofi Piala Super Spanyol diperebutkan para pemain Athletic Club. (Foto: AFP/Quique Garcia)
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Piala Super Spanyol diperebutkan para pemain Athletic Club. (Foto: AFP/Quique Garcia)
ADVERTISEMENT
Jika biasanya Supercopa de Espana atau Piala Super Spanyol selalu dilangsungkan dalam dua leg kandang dan tandang, tidak demikian dengan musim ini. Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) telah memutuskan bahwa gelaran Piala Super Spanyol musim ini bakal digelar dalam satu leg saja. Keputusan inilah yang akhirnya menjadi polemik.
ADVERTISEMENT
RFEF merasa punya alasan kuat untuk mengubah format Piala Super Spanyol. Mereka menganggap keputusan ini bakal menguntungkan dua kontestan, yakni Sevilla dan Barcelona.
Sevilla masih butuh tiga pertandingan untuk bisa lolos ke fase grup Liga Europa. Sementara itu, Barcelona dijadwalkan bertemu Milan pada 5 Agustus di ajang International Champions Cup, bertepatan dengan jadwal leg pertama Piala Super Spanyol.
Itulah mengapa RFEF memangkas gelaran Piala Super Spanyol menjadi satu leg saja. Mereka pun mengundur tanggal penyelenggaraan menjadi 15 Agustus dan berencana untuk menggelar laga pembuka tirai musim ini di Tangier, Maroko.
Keputusan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Sevilla. Lewat akun media sosialnya, klub Andalusia tersebut mengeluarkan pernyataan resmi sebagai berikut: "Bagi pihak-pihak terkait, kami perjelas. Sevilla Fútbol Club masih setia dengan pendiriannya -- bahwa Piala Super Spanyol adalah laga yang dilangsungkan dalam dua leg sebagaimana tertera dalam kalender. Itulah yang diinginkan oleh pihak klub dan kami belum menyetujui tawaran apa-apa."
ADVERTISEMENT
Penolakan Sevilla ini kemudian diperkuat oleh pernyataan suporter mereka, baik yang tergabung dalam ultras Biris Norte maupun kelompok suporter mayoritas Federacion de Penas Sevillistas San Fernando. Kedua kelompok ini menyatakan bakal memboikot penyelenggaraan Piala Super Spanyol di Maroko.
"Keputusan tersebut dibuat terlambat, dikomunikasikan dengan buruk, dan didasari atas niat untuk membantu keadaan ekonomi salah satu tim peserta," tulis Biris Norte dalam pernyataannya. "Satu klub telah memprioritaskan pertandingan persahabatan di San Francisco daripada sebuah laga kompetitif dan keputusan yang ada dibuat untuk menguntungkan mereka."
Adapun, Barcelona sendiri dikabarkan oleh Mundo Deportivo telah menyetujui proposal dari RFEF itu. Akan tetapi, dengan bergemingnya Sevilla, artinya Piala Super Spanyol di Tangier itu masih belum bisa dipastikan. Kedua belah pihak direncanakan bakal bertemu dengan RFEF pada Senin (23/7) untuk melakukan negosiasi lanjutan.
ADVERTISEMENT