Balotelli Jadi Kapten Italia, Kenapa Tidak?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat menang 2-1 atas Arab Saudi pada 29 Mei, Balotelli mencetak satu gol. Sementara, saat kalah 1-3 dari Prancis pada Sabtu (2/6/2018) lalu, Balotelli melancarkan tendangan bebas yang pada akhirnya bisa dikonversikan Bonucci menjadi gol.
Namun, ide menjadikan Balotelli sebagai kapten ini mendapat penolakan keras dari beberapa penggemar Italia. Pertama, karena kontroversinya di masa lampau yang sepertinya sulit terhapus dari ingatan banyak orang. Kedua, dan terutama, karena darah Ghana yang mengalir dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Mari bahas yang kedua. Di laga persahabatan melawan Arab Saudi, ada sebuah spanduk bernada negatif yang ditujukan kepada Balotelli. “Kapten saya harus punya darah Italia”. Penolakan tersebut berakar pada fakta bahwa belum ada pemain keturunan Afrika yang menjadi kapten Italia selama ini.
Lantas, bagaimana respons Balotelli terhadap pro-kontra wacana kapten Italia ini? Dalam wawancara sebelum pertandingan melawan Belanda, pemain berjuluk ‘Super Mario’ itu menegaskan bahwa sudah waktunya Italia menyambut era baru dengan menjadikannya sebagai kapten.
“Jika saya menjadi kapten Italia, tentu itu menjadi sinyal yang bagus bagi imigran Afrika yang juga membela negara saya. Saya sendiri sudah mengalami perlakukan rasialisme sejak saya kecil,” ujar Balotelli, sebagaimana dilansir Goal International.
“Rasialisme membuat batin saya terluka parah. Dan sekarang, saya pikir waktu yang tepat bagi Italia untuk bersikap terbuka seperti negara lainnya dan mulai berintegrasi dengan mereka yang datang ke sini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Laga melawan Belanda sendiri akan dihelat di Allianz Stadium, Selasa (5/6/2018) dini hari WIB. Menarik ditunggu apakah Balotelli akan mengenakan ban kapten atau tidak di laga tersebut.