Balotelli Jadi Kapten Italia, Kenapa Tidak?

4 Juni 2018 6:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balotelli kembali ke Timnas Italia. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
zoom-in-whitePerbesar
Balotelli kembali ke Timnas Italia. (Foto: REUTERS/Eric Gaillard)
ADVERTISEMENT
Wacana untuk menjadikan Mario Balotelli sebagai kapten Timnas Italia digaungkan oleh Roberto Mancini tak lama ini. Pelatih Gli Azzuri itu punya dua alasan kuat mengapa mantan penyerang Inter Milan itu pantas untuk menjadi wajah sepak bola Italia.
ADVERTISEMENT
Pertama, Balotelli adalah sosok yang berpengalaman. Di skuat Italia saat ini, Balotelli adalah pemain dengan jumlah penampilan kedua terbanyak (35) setelah Leonardo Bonucci (79). Selain itu, striker OGC Nice itu tampil impresif di dua laga awalnya setelah absen membela Italia selama empat tahun.
Saat menang 2-1 atas Arab Saudi pada 29 Mei, Balotelli mencetak satu gol. Sementara, saat kalah 1-3 dari Prancis pada Sabtu (2/6/2018) lalu, Balotelli melancarkan tendangan bebas yang pada akhirnya bisa dikonversikan Bonucci menjadi gol.
Namun, ide menjadikan Balotelli sebagai kapten ini mendapat penolakan keras dari beberapa penggemar Italia. Pertama, karena kontroversinya di masa lampau yang sepertinya sulit terhapus dari ingatan banyak orang. Kedua, dan terutama, karena darah Ghana yang mengalir dalam tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Mari bahas yang kedua. Di laga persahabatan melawan Arab Saudi, ada sebuah spanduk bernada negatif yang ditujukan kepada Balotelli. “Kapten saya harus punya darah Italia”. Penolakan tersebut berakar pada fakta bahwa belum ada pemain keturunan Afrika yang menjadi kapten Italia selama ini.
Lantas, bagaimana respons Balotelli terhadap pro-kontra wacana kapten Italia ini? Dalam wawancara sebelum pertandingan melawan Belanda, pemain berjuluk ‘Super Mario’ itu menegaskan bahwa sudah waktunya Italia menyambut era baru dengan menjadikannya sebagai kapten.
“Jika saya menjadi kapten Italia, tentu itu menjadi sinyal yang bagus bagi imigran Afrika yang juga membela negara saya. Saya sendiri sudah mengalami perlakukan rasialisme sejak saya kecil,” ujar Balotelli, sebagaimana dilansir Goal International.
“Rasialisme membuat batin saya terluka parah. Dan sekarang, saya pikir waktu yang tepat bagi Italia untuk bersikap terbuka seperti negara lainnya dan mulai berintegrasi dengan mereka yang datang ke sini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Laga melawan Belanda sendiri akan dihelat di Allianz Stadium, Selasa (5/6/2018) dini hari WIB. Menarik ditunggu apakah Balotelli akan mengenakan ban kapten atau tidak di laga tersebut.