Bambang Pamungkas: Pria Getas yang Jadi Legenda di Jakarta

10 Juni 2020 18:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Getas jauh dari Jakarta. Tapi dari sana, seorang pria kelahiran 10 Juni 1980 atau 40 tahun silam dari hari ini, menjadi legenda di Ibu Kota. Dia adalah Bambang Pamungkas.
***
Sulit untuk sekadar menepikan nama Bambang Pamungkas begitu saja. Namanya kelewat besar bahkan sejak ia datang untuk pertama kali membela Persija Jakarta. Belum genap 20 tahun, pelatih Persija kala itu yakni Ivan Kolev sudah kepincut oleh seorang Bambang Pamungkas.
Bepe, demikian nama panggung Bambang, sudah menyita perhatian sejak belia. Memasuki usia 16 tahun ia sudah menggamit gelar juara dan gelar individu di Piala Haornas.
Setahun setelahnya, di ajang POPNAS, ia kembali mengulang cerita sukses dengan menyabet gelar juara dan pencetak gol terbanyak untuk tim Jawa Tengah.
Lewat sederet pencapaiannya membawa Bepe berbaju Tim Nasional Indonesia kelompok umur. Dalam tiga edisi Piala Pelajar Asia, ia turun gelanggang bersama Timnas Pelajar Indonesia U-16, U-17, dan U-18 di India, Korea Selatan, dan Filipina.
Berbaju Persija tak lantas membikin Bepe belia canggung. Di musim pertamanya, ia sukses mencetak 24 gol meski gagal mempersembahkan gelar juara ke kabin Persija.
Memasuki musim 2001, rekening gol pemilik nama panggilan Gechil semasa kecilnya ini memang menurun dengan hanya mencetak 15 gol. Tapi, di musim itu, Bepe akhirnya sukses menyumbangkan gelar untuk Persija di Liga Indonesia.
Persija Jakarta juara Liga Indonesia 2001 di bawah asuhan Sofyan Hadi. Foto: Persija Jakarta
Berangkat dari sana, pamor Bepe terus menanjak. Musim 2002 hingga 2004 ia sukses mencatatkan 44 gol untuk Persija.
Bepe juga tak hanya berkontribusi untuk klub. Di Tim Nasional, ia juga mencuri perhatian karena sudah mencicipi debut bersama tim senior di usia 19 tahun saat Indonesia berlaga di markas Estonia pada 1999. Satu dari dua gol Indonesia ketika itu dicatatkan atas namanya.
Karier Bepe di Timnas Indonesia sejak memulai debut tak pernah alpa hingga 2013. Sejumlah pertandingan resmi berlabel FIFA Matchday, Pra Piala Asia dan Piala Asia, Kualifikasi Olimpiade, Piala AFF, SEA Games, hingga uji tanding sudah pernah ia jalani.
Secara keseluruhan, Bepe sudah menuntaskan 96 penampilan-- di mana 86 laga adalah pertandingan resmi FIFA, bersama Timnas Indonesia. Ia sudah mencetak 44 gol-- dengan enam di antaranya adalah pertandingan uji tanding non-FIFA.
Bambang Pamungkas. Foto: AFP PHOTO/Bay ISMOYO
Karier seorang pesepak bola tak selamanya mulus. Ada pasang surut baik di level klub atau Tim Nasional. Begitu juga yang dialami oleh Bepe.
Memasuki musim 2005 Bepe membuat keputusan besar: Meninggalkan Ibu Kota untuk menerima pinangan Selangor FA di Liga Super Malaysia.
Meninggalkan Persija dan merantau ke 'Negeri Jiran' boleh jadi keputusan yang tak akan disesali oleh seorang Bepe. Tiga musim memperkuat Selangor FA, Bepe mencicipi pelbagai gelar.
Juara Piala Sultan Selangor, Juara Liga Perdana Malaysia, Juara Piala FA Malaysia, adalah sederet prestasi yang diukir Bepe. Total 63 gol sudah ia cetak di semua lintas ajang dan membikin Bepe menjelma jadi  legenda oleh publik Selangor.
Memasuki musim 2008, Bepe kembali membuat keputusan. Ia mengajukan diri untuk kembali ke Persija. Kedatangannya jelas disambut hangat oleh para pendukung Persija yakni Jakmania.
Pesepak bola Persija Jakarta Bambang Pamungkas membawa bunga usai melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Tapi, asa untuk mengulang sukses tak sejalan dengan ekspektasi di lapangan. Lima musim membela panji Persija hingga 2012, Bepe gagal mengulangi kesuksesan seperti di musim 2001. Ketika itu, bisa dibilang kalau Persija adalah tim elite yang nirgelar.
Pada musim 2012, karier sepak bola Bepe dan Persija sempat terganggu. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tak lagi menjadi pemasok keuangan buat Persija karena ada aturan yang dibuat oleh PSSI.
Dampaknya, Persija mengalami kesulitan finansial. Keterlambatan gaji turut menghinggapi dan membuat situasi klub tak lagi harmonis.
Masa-masa penunggakan gaji berlangsung cukup lama. Hingga akhirnya pada 2013, Bepe memutuskan untuk menyeberang ke kota sebelah.
Ya, Bepe memilih Pelita Bandung Raya sebagai pelabuhan kariernya. Satu tahun di sana, ia sempat terlibat situasi yang cukup menguras emosi saat bersua Persija.
Di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Agustus 2014, Bepe sukses mencetak gol untuk PBR di depan Jakmania. Ia memilih tak berselebrasi dan banyak yang memprediksi bahwa selesai mencetak gol ia mengisyaratkan bahwa ia 'belum habis'.
Selamat pensiun, Bambang Pamungkas. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Hanya semusim Bepe di Pelita Bandung Raya. Pada 2014 ia memutuskan untuk kembali pulang ke Persija.
Kepulangan Bepe ke Persija menjadi yang terakhir. Sebab, hingga 2019 atau lima musim lamanya, Bepe mengabdi untuk tim ibu kota hingga pensiun.
Kepulangan pun berbuah manis. Ia akhirnya sukses mengantarkan Persija juara di musim 2018.
Kini Bepe sudah tak lagi berada di dalam lapangan hijau sebagai pesepak bola. Usia yang tak lagi muda untuk ukuran seorang pesepak bola membuat ia memilih untuk gantung sepatu.
Ada satu alasan utama ketika ia memilih pensiun pada 17 Desember 2019. Ia bilang, cedera yang menggerogoti tubuhnya memaksanya menyudahi pekerjaan yang sudah ia lakoni selama 20 tahun. "Sudah tak bisa diajak kerja sama," demikian singkat katanya.
Tapi Bambang Pamungkas tak bisa jauh-jauh dari sepak bola. Beberapa bulan selepas pensiun, manajemen Persija mengangkatnya menjadi Manajer Persija.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!