Barcelona di Laga vs Granada: 508 Umpan Tanpa Gol di Babak Pertama

20 Januari 2020 19:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Barcelona, Antoine Griezmann, berduel dengan pemain lawan. Foto: REUTERS/Albert Gea
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Barcelona, Antoine Griezmann, berduel dengan pemain lawan. Foto: REUTERS/Albert Gea
ADVERTISEMENT
Pelatih Barcelona, Quique Setien, tahu dengan pasti ke mana mengarahkan kedua matanya. Ia paham siapa yang menjadi panutannya jika bicara soal sepak bola: Johan Cruyff.
ADVERTISEMENT
Legenda asal Belanda itu berhasil membentuk dan membangun Barcelona sebagai tim yang bergaya dan berjaya. Berangkat dari situ, Setien juga ingin menandai laga perdananya sebagai pelatih Barcelona dengan elegan, dengan kemenangan sebagai ganjaran untuk performa impresif tim.
"Kami tampil dengan baik. Ini bukan hari yang menyenangkan. Ada persoalan non-teknis, seperi cuaca dan kondisi lapangan. Tim juga menemui deadlock. Kami melakukan segala cara. Saya pikir, tim ini harus menyerang lebih cair dan tajam di depan gawang," jelas Setien, dikutip dari Marca.
Pemain Barcelona, Lionel Messi, membawa bola, Foto: REUTERS/Albert Gea
Deadlock menjadi kata kunci soal performa Barcelona pada pertandingan yang berlangsung di Camp Nou, Senin (20/1/2020) itu. Barcelona memang menang 1-0 di laga tersebut. Akan tetapi, bukan berarti tanpa masalah serius.
ADVERTISEMENT
Catatan statistiknya, sih, heboh. Namun, angka-angka impresif ini ibarat ilusi karena tak melahirkan apa pun yang nyata. Di sepanjang paruh pertama, Barcelona membuat 508 umpan.
Mengutip Opta, Barcelona asuhan Setien ini bahkan menjadi tim pertama di La Liga sejak 2005/06 yang membuat 500 umpan di babak pertama.
Catatannya tak cuma soal umpan. Penguasaan bola Barcelona di sepanjang laga yang mencapai 82,6% mengantar Setien sebagai manajer kedua yang memimpin tim membuat penguasaan bola tertinggi sejak La Liga 2005/06.
Torehan tertinggi masih dipegang oleh Barcelona asuhan Pep Guardiola yang membukukan penguasaan bola 84% (melawan Racing de Santander) dan 83,9% (melawan Levante) pada 2011.
Pelatih Barcelona, Quique Setien, di laga melawan Granada. Foto: LLUIS GENE / AFP
Masalah di pertandingan Setien tadi, tak ada satu pun gol yang dibuat Barcelona sebelum turun minum.
ADVERTISEMENT
Granada bermain defensif di laga ini. Alih-alih melancarkan serangan balik, mereka hanya bermain menunggu.
Barcelona tetap mencoba menggebrak. Mereka membangun serangan dari sisi tepi lewat pergerakan Antoine Griezmann dan Ansu Fati.
Persoalan utamanya kedua pemain tersebut kerap telat sehingga upaya Sergio Busquets dan Ivan Rakitic dalam mengalirkan bola berulang kali sia-sia.
Ketiadaan Luis Suarez dan Frenkie de Jong memang terasa betul. Mereka adalah para pemain yang punya peran krusial dalam skema serangan Barcelona.
Antoine Griezmann di laga Barcelona vs Granada. Foto: LLUIS GENE / AFP
Suarez dan De Jong masing-masing membukukan rerata 1,1 dan 0,9 umpan kunci per laga La Liga. Catatan dribel mereka juga oke, masuk tiga besar di antara seluruh pemain Barcelona. Suarez membuat 1,1 dribel, sedangkan De Jong 1,9 dribel per laga.
ADVERTISEMENT
Untunglah akhirnya Lionel Messi bisa mencetak gol pada menit 76. Gol itu pulalah yang membuat debut Setien tidak berakhir dengan kekalahan.
Pada akhirnya, kemenangan ini begitu krusial bagi Barcelona. Torehan tiga poin memastikan mereka masih jadi pemuncak klasemen La Liga 2019/20 berbekal 43 poin. Rival abadi mereka, Real Madrid, berdiri sebagai runner up juga dengan koleksi 43 poin.