Bek PSS Sleman Berharap Gaji Pemain Tak Dipangkas 75 Persen

1 April 2020 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Derry Rachman (kiri) berharap agar manajemen mengambil kebijakan yang tak merugikan pemain. Foto: Instagram @derry_rn
zoom-in-whitePerbesar
Derry Rachman (kiri) berharap agar manajemen mengambil kebijakan yang tak merugikan pemain. Foto: Instagram @derry_rn
ADVERTISEMENT
Bek PSS Sleman, Derry Rachman, menyoroti kebijakan PSSI yang membolehkan klub-klub Liga 1 2020 membayar maksimal 25 persen dari total gaji selama Maret hingga Juni 2020.
ADVERTISEMENT
Derry menilai kebijakan tersebut dapat merugikan dia dan rekan-rekannya. Terlebih, tak sedikit pemain di Liga 1 yang hanya mengandalkan sepak bola sebagai cara untuk mencari penghasilan.
"Saya sedih kalau sampai benar gaji dipotong 75 persen dan cuma menerima 25 persennya. Kalau bisa, ya, ditambahlah. Jangan sampai 25 persen saja," kata Derry kepada kumparanBOLA.
Beberapa klub sudah memastikan bahwa mereka bakal mengikuti kebijakan PSSI tersebut. Manajemen PSS baru akan mengumumkan langkah apa yang mereka ambil pada akhir pekan ini.
Pemain PSS Sleman, Derry Rachman. Foto: Dok. PSS Sleman.
Pemotongan gaji sendiri PSSI tetapkan lantaran Liga 1 tengah ditunda hingga Juni 2020 mendatang. Virus corona yang sedang mewabah di Indonesia menjadi penyebabnya.
Berdasarkan data terakhir Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia pada Selasa (31/3/2020) sore WIB, sudah ada 1.528 kasus positif COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Derry maklum dengan situasi itu. Walau demikian, dia berharap manajemen dapat mengambil pertimbangan yang tak terlampau merugikan para pemain.
"Sudah ada (omongan dari manajemen), tapi belum ada keputusan. Ya, semoga ada pertimbangan lagi dari menajemen. Saya juga berdoa saja sekarang agar segalanya segera membaik," ujar Derry.